Mohon tunggu...
Mohammad Adrianto Sukarso
Mohammad Adrianto Sukarso Mohon Tunggu... Lainnya - Apapun Yang Menurut Saya Menarik

Lulusan prodi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta yang sekarang sudah mendapat pekerjaan di bidang menulis. Masih berharap punya tekad untuk menulis lebih bebas di platform ini.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Reinkarnasi "Dewa Sepak Bola" dalam Wujud Lionel Messi

11 Agustus 2021   18:30 Diperbarui: 11 Agustus 2021   18:49 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konferensi pers terakhir Messi bersama FC Barcelona (Sumber: Reuters)

Dampak Maradona terhadap Napoli amatlah besar. Setelah mendapat larangan bermain di tahun 1991, belum ada lagi pemain Partenopei yang mau memakai kostum nomor 10 milik pria kelahiran 30 Oktober 1960. Tahun 2000, Napoli memensiunkan nomor tersebut, sebagai bentuk penghormatan atas jasa terhadap klub. 

Dan yang luar biasa, seorang Maradona mampu membelah warga Naples, untuk memilih antara mendukung negara sendiri atau menjadi pendukung negara asal Maradona, Argentina, pada pagelaran Piala Dunia 1990. Belum ada pesepakbola yang mampu membuat suporter meninggalkan identitas mereka, demi melihat pemain pujaan mereka memenangkan Piala Dunia. Diego Maradona, sudah dianggap sebagai Dewa di Naples.

Messi di PSG (Sumber: Twitter @PSG_English)
Messi di PSG (Sumber: Twitter @PSG_English)

Nasib Messi di PSG

Lalu, apakah Messi mampu menjadi "Dewa" di Paris, layaknya Maradona di Naples? Perlu diingat, Messi sudah berusia 34 tahun. Usia yang tidak lagi muda bagi pesepakbola. La Pulga tidak memiliki banyak waktu untuk menciptakan sejarah bersama Les Parisiens. Berbeda dengan Maradona, yang pindah ke Napoli di usia muda, yakni 23 tahun. Saat itu, Maradona memiliki waktu lebih dari cukup untuk membuat sejarah bersama Partenopei.

Faktor ruang ganti juga membuat Messi harus menyeimbangkan ego dengan bintang lain di PSG, seperti Kylian Mbappe, Neymar, Mauro Icardi, Marco Verrati, serta rekrutan baru macam Gianluigi Donnaruma dan Sergio Ramos. Jika tidak bisa bekerja sama dengan pemain lain, maka akan sulit bagi Messi untuk membuat dampak bersama klub barunya. Situasi ini tidak dialami oleh Maradona. Ketika datang ke Napoli, pemain lain menyadari kebesaran dari Don Maradona, kendati usianya jauh lebih muda dibandingkan kebanyakan pemain lain. Ruang ganti Partenopei yang berpusat kepada sang bintang, membuat Maradona mudah beradaptasi dengan klub barunya.

Meskipun begitu, Messi tentu tidak memiliki keinginan sama sekali untuk disebut "Dewa" atau semacamnya. Dirinya hanya fokus untuk memberikan performa terbaik bagi Les Rouge et Bleu. Pesepakbola profesional mengetahui, dengan menampilkan permainan konsisten bagi tim yang mereka bela, mereka mampu membawa tim tersebut meraih kejayaan.

Kita sudah mengetahui seberapa profesional Messi dalam kariernya sebagai pesepakbola. Dirinya pernah kembali ke pusat latihan Ciutat, kendati mendapat jatah libur lebih selepas Piala Dunia 2014. Messi juga beberapa kali memberi jatah tendangan bebas maupun tendangan penalti ke pemain lain, meskipun dirinya adalah orang yang dipercaya untuk mengeksekusi bola-bola tersebut. Dan baru-baru ini, Messi menolak tawaran Neymar memakai seragam nomor 10 dan memilih untuk mengenakan kostum nomor 30 di PSG. Dan masih banyak lagi sikap profesional yang ditunjukan The Atomic Flea.

Kini, hanya perlu menunggu apakah Messi kembali mampu menunjukan magisnya di Paris, dan mampu membawa klub berusia 50 tahun ini, menggapai kejayaan yang sebelumnya tidak pernah mereka rasakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun