Mohon tunggu...
Old Imp
Old Imp Mohon Tunggu... Administrasi - Penyeimbang

Urlicht

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[100 Puisi] Di Lampu Merah Ekonomi dan Fisika Bercinta

17 Februari 2016   16:03 Diperbarui: 17 Februari 2016   16:22 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada suatu hari di sebuah lampu merah
Anak jalanan berebut sedekah
Jangan heran apalagi gelisah
Beginilah perjuangan mencari nafkah

Dikau muncul dengan setumpuk koran
Membuatku merasa sedikit heran
Wajah bersih, ceria tanpa beban
Rambut hitam bak model iklan

Senyummu ceria, langkahmu riang
Menjajakan koran di bawah terik siang
Tapi hatiku merasa ada yang salah
Bukankah seharusnya engkau di sekolah?

Kali ke sekian aku melihatmu
Sempat ragu dalam hatiku
Mengapa kini mukamu kusam
Rambutmu pun tak tampak legam

Kemana perginya senyum riangmu?
Apakah hilang terkubur debu?
Panas dan polusi merusak kulitmu
Beban hidup kah yang merampok keceriaanmu

Dalam waktu yang singkat saja
Betapa lekasnya engkau menjadi tua
Seolah mengiyakan teori fisika
Sesungguhnya waktu tidak linear rupanya

Hari itu ekonomi dan fisika bercinta
Bukan hanya teori paradoks kembar saja
Tapi faktor ekonomi pun juga mampu
Membuat perbedaan umur bak relativitas waktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun