Mohon tunggu...
M FITRIYADI
M FITRIYADI Mohon Tunggu... Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UMKM KeWirausahaan Jamu Di Banjarmasin Utara

17 Oktober 2025   12:13 Diperbarui: 17 Oktober 2025   12:13 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting dalam mendukung perekonomian nasional. Di tengah pesatnya perkembangan ekonomi modern, UMKM tetap menjadi fondasi utama yang mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk UMKM yang memiliki nilai ekonomi sekaligus kearifan lokal adalah usaha jamu tradisional. Di wilayah Banjarmasin Utara, wirausaha jamu menjadi contoh nyata bagaimana tradisi dan inovasi dapat berjalan berdampingan dalam membangun ekonomi masyarakat lokal.

Kewirausahaan jamu di Banjarmasin Utara berakar dari budaya masyarakat yang telah lama mengenal ramuan herbal sebagai alternatif pengobatan alami. Masyarakat di wilayah ini memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti kunyit, jahe, temulawak, dan kencur yang mudah diperoleh di pasar tradisional maupun hasil kebun sendiri. Pengolahan jamu dilakukan secara turun-temurun dengan mempertahankan resep tradisional, namun beberapa pelaku usaha kini mulai berinovasi dengan menyesuaikan kemasan dan cita rasa agar lebih diminati oleh generasi muda. Hal ini menunjukkan adanya proses adaptasi yang dinamis antara tradisi dan tuntutan pasar modern.

Dalam konteks kewirausahaan, pelaku UMKM jamu di Banjarmasin Utara menghadapi tantangan dan peluang sekaligus. Tantangan yang sering muncul meliputi keterbatasan modal, kemampuan pemasaran, serta akses terhadap teknologi produksi dan distribusi. Namun di sisi lain, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gaya hidup sehat menjadi peluang besar bagi pengembangan usaha jamu. Banyak konsumen kini kembali memilih produk alami sebagai bentuk gaya hidup "back to nature", sehingga permintaan terhadap jamu tradisional meningkat pesat.

Untuk mendukung perkembangan UMKM jamu ini, diperlukan peran aktif dari berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga keuangan, serta masyarakat itu sendiri. Pemerintah dapat memberikan pelatihan kewirausahaan, bantuan permodalan, serta pendampingan dalam hal pengemasan dan promosi digital. Sementara itu, pelaku usaha perlu meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan pemasaran melalui media sosial maupun platform e-commerce. Dengan begitu, produk jamu dari Banjarmasin Utara tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga berpotensi menembus pasar nasional.

Lebih jauh, pengembangan UMKM jamu di Banjarmasin Utara bukan hanya soal ekonomi, melainkan juga upaya melestarikan budaya dan pengetahuan tradisional. Jamu bukan sekadar minuman herbal, tetapi simbol kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai kesehatan, kesederhanaan, dan keberlanjutan. Melalui kewirausahaan jamu, masyarakat tidak hanya memperoleh penghasilan, tetapi juga turut menjaga warisan leluhur agar tetap relevan di era modern.

Dengan demikian, UMKM kewirausahaan jamu di Banjarmasin Utara memiliki peran strategis dalam memperkuat ekonomi lokal sekaligus menjaga identitas budaya daerah. Melalui inovasi, kolaborasi, dan dukungan yang berkelanjutan, usaha jamu tradisional dapat terus berkembang menjadi sektor unggulan yang berdaya saing dan berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Banjarmasin secara menyeluruh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun