Mohon tunggu...
M KharisMaulana
M KharisMaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bersifat umum

Pribadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Akhlak Menurut Berbagai Aspek Filsafat

23 April 2021   21:06 Diperbarui: 23 April 2021   21:15 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT BERBAGAI

ASPEK FILSAFAT                                               

Abstrak

Akhlak merupakan sebuah bagian dari ajaran pendidikan islam padahal perlu kita ketahui bersama bahwa negara Indonesia mayoritas berpenduduk islam. Maka dari itu dengan pendidikan akhlak yang baik ini diharapkan nilai nilai ajaran pendidikan islam dapat ditanamkan dan dilaksanakan di negara Indonesia ini. Karena jika pendidikan akhlak itu baik maka akan dapat mengantarkan pelakunya menuju jalan kebaikan serta akan menghantarkan pelakunya menjadi manusia yang berakhlak mulia. 

Kata Kunci: Akhlak, Pendidikan

Pendahuluan

Banyak berita kabar yang sering muncul beredaran baik dimedia cetak maupun media online berita itu sering kali muncul dengan berisi seorang anak membunuh bapaknya kemudian masih banyak lagi peristiwa peristiwa yang bisa dikatan suatu peristiwa yang sangat mengerikan. Hal ini dapat diartikan bahwa peranan akhlak di kalangan anak bangsa mulai menipis entah kenapa dan bahkan pelajaran yang ada kaitannya dengan akhlak itu dianggap remeh

Makadari itu mulailah ayo kita bangkit dan bangun bersama dalam membangun negeri yang sekiranya segala perbuatan yang akan dilakukan lebih membawa dampak mudharat mari kita tingalkan dan dalam hal ini terutama peranan orang tua dalam menjaga anak perlu lebih diperhatikan kembali agar sekiranya si anak tidak terjerumus kedalam kesesatan. Mengapa akhak perlu dikembangkan lagi karena jka akhlak dikembangkan maka akan membawa pelakunya menuju jalan yang baik serta akan menumbuhkan generasi yang berakhlakul karimah

A. Pembahasan  

Kata Akhlak dari segi etimologis berasal dari bahasa Arab " Akhlak " bentuk jamak dari " khuluk " yang berarti perangai atau kelakuan budi pekerti atau moral dan kebiasaan atau tabiat. 

Dalam ensiklopedia pendidikan Akhlak adalah budi pekerti, watak, kesusilaan ( kesadaran etika dan moral ) yang dimana perbuatan yang baik merupakan akibat dari sikap pribadi yang benar terhadap khaliknya dan sesame manusia. 

Jadi pendidikan akhlak dapat diartikan sebagai tempat memberikan latihan fisik dan mental yang dapat menghasilkan manusia yang punya sikap religious tinggi untuk melaksanakan hak dan kewajiban punya tanggug jawab dalam lingkungan masyarakatat selaku makhluk ciptan allah. Pendidikan akhlak dalam islam mengembangkan personalitas (kepribadian) sehingga akan tertanam sikap tanggung jawab.

Menurut dalam kajian tokoh filososf muslim. Al farabi mengutarakan pemikiran bahwa sesungguhnya akhlak itu menduduki tempat yang terpenting karena sebagian besar dari falsafahnya membahas tentang akhlak. Dalam salah satu karyanya  yaitu " Risalah fii al-Tanbih 'Ala subuli al sa'adah'' ia menjelaskan bahwa akhlak itu bertujuan untuk memperoleh kebahagiaan yang merupakan tujuan tertinggi yang diinginkan dan diusahakan oleh setiap manusia. Menurut Alfarabi, akhlak baik yang terpuji maupun yang tercela bisa didapat melalui mumarasah (pembiasaan). 

Akhlak terpuji dapat diperoleh melalui adat kebiasaan yaitu dengan melakukan suatu aktivitas  secara berulang ulang dalam waktu  lama dan dalam masa waktu yang berdekatan. Alfarabi membagi akhlak terpuji dalam tiga hal pertama: berani adalah sifat yang terpuji dan sifat ini terletak diantara dua sifat yang tercela yaitu, membabi buta ( tahawur ) dan penakut ( juban ). Kedua: kemurahan ( karam ) ini terletak diantara dua sifat tercela juga yaitu : kikir dan boroz (Tabriz).  Ketiga: memelihara kehormatan diri ( iffh) dan ini juga terletak diantara dua siafat tercela yaitu, keberandalan (khala'ah) dan tidak ada rasa kenikmatan.

Oleh karena itu pendidikan akhlak harus dilakukan secara intensif  supaya anak anak didik dapat membentengi perkembangan jasmani dan rohaninya dengan ilmu agama yang ia peroleh baik disekolah maupun didalam lingkungan rumah tangganya. 

Pergaulan anak didik baik baik dilingkungan rumah tangganya maupun dilingkungan sekolah harus benar benar mendapat perhatian penuh dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga anak didik benar benar mendapat pendidikan yang mengarahkan pada pembinaan akhlak yang mulia seperti yang diterangkan oleh Allah swt dalam (QS. An-nhl: 125) sebagai berikut : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk (QS. An- Nahl : 125)

Maka dari itu peran orang tua haruslah benar benar dimengerti bagaimana caranya mendidik akhlak pada anak dengan baik, namun dalam catatan agar supaya bagaimana pendidikannya itu tidak terlalu membebani anaknya jika terlalu memebebani anak kebanayakan alhasil akan membawa anak kepada pertumbuhan ribadi yang sukar dan tidak mudah dibentuk karena ia tidak mendapat suasana yang baik untuk berkembang. Karena, selalu tergantung oleh ketidak nyamanan pengajaran orang tuanya kepada sang anak. 

Dan perlu diketahui lagi bahwa setiap upaya guru dalam memproses pendidikan itu diatur oleh tujuan tertentu serta peranan sekolah sebagai tempat lembaga pendidikan dan sekaligus sebagai peranan media pembinaan bagi anak didik ini adalah sebuah hal yang sangat strategis dan hal ini harus terus menerus berusaha serta dikembangkan dalam melakukan pembinaan pembinaan baik secara internal maupun secara eksternal yang mengarah pada kemandirian dan kemajuan. 

Jangan semata mata membekali siswa dengan menggunkan skil belaka tetapi juga wajib dibekali dengan akhlak dan keteladanan yang mulia. Pembinaan secara internal berarti sekolah harus mampu membangun kerjasama antar personal yang terkait untuk mewujudkan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang sesungguhnya yakni bisa menjalankan fungsinya sebagai media terbangunnya hubungan yang demokratis antara sesama guru , guru dengan siswa, dan siswa dengan sesama siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun