Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Teana - Al Djinn (Part 30)

22 Oktober 2018   18:26 Diperbarui: 22 Oktober 2018   18:53 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

       Teana dan Almeera masih berada dalam perjalanan menuju Kota Petra. Mereka berdua terlihat cukup lelah. Ketika memasuki Lembah Wadi Rumm, mereka memutuskan beristirahat sejenak untuk menyantap bekal makanan dan minuman yang mereka bawa. Mereka menepikan unta mereka di sebuah pohon besar di pinggir jalan yang mereka lewati. Lalu mereka menghabiskan bekal mereka disana.

       Lembah Wadi Rumm cukup sepi. Sepanjang mata memandang hanyalah lautan pasir kering dan beberapa batuan tinggi besar berwarna kemerahan menyebar ke seluruh penjuru lembah. Teana dan Almeera baru saja menghabiskan bermil -- mil jalan setapak yang membelah padang pasir yang luas itu. Semak perdu yang menghijau hanya nampak di beberapa tempat. Sebab saat ini daerah tersebut sedang mengalami musim kering yang cukup panjang.

"Tuan, hari mulai sore. Sebentar lagi malam akan turun. Perjalanan kita tinggal sedikit lagi Tuan." ucap Almeera.

"Iya Almeera, kau benar. Sebaiknya kita bergegas." jawab Teana sambil membereskan bungkusan bekal yang telah mereka makan.

       Mereka berdua melanjutkan perjalanan kembali. Hingga tepat saat menjelang senja, mereka telah tiba di Kota Petra.

***

       Mereka berenam berhasil menembus batas dimensi waktu yang memisahkan ruang dan jarak Bangsa Bawah dan Bangsa Manusia. Dalam waktu dimensi Bangsa Manusia, perjalanan dari Kota Hegra menuju Kompleks Al Djinn di Kota Petra membutuhkan waktu hampir sehari. Namun mereka hanya membutuhkan beberapa detik saja untuk sampai disana.

       Bola -- bola api berpendar melayang di udara. Menyala dengan sangat terang hingga mampu menerangi seluruh kompleks Al Djinn yang sepi itu. Dalam beberapa detik, bola -- bola api itu jatuh menghunjam diatas pasir hingga menimbulkan suara dentuman cukup keras. Butiran pasir beterbangan di udara. Bola -- bola api itu mulai padam satu persatu.

       Udara di sekitar Kompleks Al Djinn menjadi panas. Diatas tempat jatuhnya bola -- bola api itu terlihat asap hitam membumbung tinggi ke udara. Yodh, Taw dan pengikutnya samar -- samar muncul dari kepulan asap hitam itu.

"Apakah kalian sudah siap?" tanya Yodh.

"Kami siap Tuan." jawab Taw. Yodh mengangguk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun