Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Taw 3 (Part 29)

18 Oktober 2018   16:39 Diperbarui: 18 Oktober 2018   16:45 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar hal itu, Teana menyuruh Almeera untuk mengantar pesanan anggur kepada pedagang di Qasr Al Fareed. Sedangkan dirinya akan berbalik arah menuju Kuil Qasr Al Binth untuk memastikan kebenaran berita itu.

"Hati -- hati dijalan Almeera, jaga dirimu baik -- baik."

"Baik Tuan, saya akan berhati -- hati."

Setelah mereka berpisah, Teana memacu tali kendali untanya menuju kuil Qasr Al Binth. Sepanjang perjalanan, ia bertanya -- tanya mengapa patung Dewa Dhushara bisa hilang secepat itu. Padahal baru kemarin ia meletakkan patung itu disana.

"Siapa sebenarnya yang telah mencuri patung itu? Bagaimana mereka tahu keberadaannya? Untuk apa patung itu bagi mereka?" gumam Teana dalam hati.

***


Beruntung sekali Taw dan anak buahnya hari itu. Dua ekor kambing liar bertubuh gemuk cukup membuat mereka merasa kenyang malam itu. Beberapa kendi kecil berisi minuman anggur massih tersisa didalam tenda. Mereka sepakat mengadakan sebuah pesta kecil malam itu.

"Benda apa ini? Mirip sekali dengan patung Dewa Dhushara yang ada di Kuil Qasr Al Binth." gumam Taw sambil memandangi batu berbentuk persegi di tangannya.

"Mungkin itu memang benar patung Dewa Dhushara Tuan. Sebab hamba pernah melihat para penduduk Kota Hegra menyembah patung itu ketika ritual pembersihan patung Dewi Allat berlangsung. Saat itu hamba melintas di depan kuil dan melihat pendeta kuil membersihkan patung Dewi Allat dan Dewa Dhushara disana." ucap anak buah Taw.

"Begitukah?" balas Taw dengan mata menyipit memandangi patung di tangannya.

Tanpa mereka sadari, salah seorang pengikut Taw mulai berubah wujud. Tubuhnya mulai ditumbuhi bulu, ekor panjang seperti ekor kalajengking mulai tumbuh, begitu pula sepasang tanduk di kepalanya. Lama kelamaan makin membesar. Mula -- mula hanya seorang, namun tiba -- tiba pengikut Taw yang lain mengalami hal serupa. Tubuh mereka mulai berubah menjadi wujud asli mereka. Taw mengamati perubahan wujud pengikutnya itu dengan pandangan heran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun