Malam datang seperti biasa. Dingin dengan sedikit angin. Namun semua itu tidak berarti bagi Rini. Dengan ditemani Winda. Mereka berangkat menuju Galeries Lafayette.
“Mau memborong ya?” tanya Winda penasaran.
“Iya nih. Ada yang ingin aku beli Win” jawab Rini.
Tak kurang dari dua jam. Azzura Gronchi dan Belle Amie keluar dari ruang kaca yang mengurung mereka. Berpindah kedalam Michael Kors yang baru terbeli oleh Rini 20 menit lalu.
“Gila kamu Rin. Berapa ribu uang yang sudah kamu habiskan?”
“Tenang saja. Ini dari si James. Dia memberiku dua juta kemarin”.
“Banyak amat. Kemarin kamu…..”
“Iya. Kemarin aku dan James menghabiskan malam bersama di sebuah hotel” ucap Rini singkat.
Rini mengeluarkan kotak bedak miliknya. Kecil keemasan. Sambil berkaca dia membetulkan riasan di wajahnya. Lipstik terpoles cantik di bibirnya, pipinya yang mulai memucat tak luput dari sapuan bedaknya. Tebal. Seolah – olah ada sesuatu yang harus ditutup rapat – rapat oleh Rini dengan bedak itu.
“Aku sudah cantik kan Win?”.
“Cantik sekali kamu. Apalagi dengan bedak Paris itu” Winda berdecak kagum.