Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghemat Kematian

22 Maret 2016   18:33 Diperbarui: 22 Maret 2016   18:37 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ibu mau nak” ucap Sriani diiringi derai airmata.

“Bagus…..” balas Santi dengan senyum kemenangan di bibirnya.

Malam itu di Dusun Tambaksari dimana Sarjito tinggal nampak sepi. Hanya ada suara jangkrik dan gemerisik rumpun bambu di kebun – kebun warga. Maklum di Tambaksari tidak ada aktivitas yang mencolok seperti di perkotaan. Karena penduduknya adalah para pekerja di sawah. Juragan tani atau buruh penggarap sawah.

Sehingga aktivitas mereka hanya berlangsung di saat fajar menyibak malam hingga senja beranjak ke peraduan. Selebihnya tidak. Hanya para pemuda kampung yang sengaja berkumpul di pos diujung gang. Merokok ditemani secangkir kopi dan beberapa kartu domino. Membunuh waktu sambil sambil bermain kartu dan mendendangkan lagu Iwan Fals…

Mata indah bola pingpong

Masihkah kau kosong


Bolehkah aku  membelai

Hidungmu yang aduhai

“Eh kopinya dong… “

“Sudah nagantuk ya”

“Iya nih”ucap Yudi sambil mengucek – ngucek bola matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun