Mohon tunggu...
M. ABDULLAH SYAHRONI
M. ABDULLAH SYAHRONI Mohon Tunggu... Mahasiswa Teknik Infomarika UIN Malang

Hobi belajar hal baru dan suka UANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rekayasa Perangkat Lunak Bukan Cuma Buat Aplikasi: Tapi juga Bisa Menyelamatkan Jaringan Sensor!

20 April 2025   15:00 Diperbarui: 20 April 2025   15:00 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dreamina.ai)

Ketika saya masuk jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), pikiran saya langsung membayangkan bikin aplikasi Android, web e-commerce, atau sistem informasi kampus. Pokoknya semua yang punya UI, backend, dan mungkin pakai framework JavaScript kekinian. Tapi saya gak pernah membayangkan kalau ternyata ilmu RPL bisa digunakan untuk mengembangkan sistem keamanan jaringan sensor nirkabel (Wireless Sensor Networks / WSN) yang biasa dipakai di bidang militer, pertanian, hingga sistem bencana.

Hal itu saya temukan saat membaca artikel ilmiah berjudul "Integrating Software Engineering Processes in the Development of Efficient Intrusion Detection Systems in Wireless Sensor Networks" oleh Iman Almomani & Afnan Alromi yang dipublikasikan di jurnal Sensors (2020). Artikel ini benar-benar membuka mata saya soal betapa luasnya aplikasi dari prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak.

Wireless Sensor Networks (WSNs) dan Masalahnya

WSN adalah kumpulan node sensor kecil yang tersebar di area tertentu dan saling terhubung untuk memonitor lingkungan. Contohnya bisa dipakai buat:

  • Deteksi kebakaran hutan

  • Pemantauan cuaca ekstrem

  • Pemantauan keamanan militer

Tapi, WSN punya keterbatasan besar: energi. Karena node-nya kecil, biasanya pakai baterai. Kalau baterainya habis, ya udah... gak bisa dipakai lagi. Selain itu, karena jaringan ini sering diletakkan di alam terbuka dan gak dijaga langsung, mereka juga sangat rentan terhadap serangan siber.

Untuk itu, banyak ilmuwan bikin Intrusion Detection Systems (IDS) khusus buat WSN. Sayangnya, kebanyakan IDS tersebut tidak menggunakan pendekatan rekayasa perangkat lunak (software engineering) yang sistematis. Alhasil, banyak sistem yang boros energi, tidak efisien, bahkan gak tahan lama.

Apa Solusinya? Masukkan RPL ke dalam Rancangannya!

Artikel ini dengan gamblang menunjukkan bahwa kalau kita menerapkan proses pengembangan perangkat lunak yang benar, hasilnya bisa jauh lebih efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun