Mohon tunggu...
M CahyoBrahmantio
M CahyoBrahmantio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menulis sesuatu yang layak untuk dibaca dan melakukan sesuatu yang layak untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kisah Inspiratif Penjual Kue Apem Beras Legendaris Jogja

1 Desember 2023   12:55 Diperbarui: 1 Desember 2023   14:34 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Wanti sedang membuat kue apem (Dok. pribadi) 

Siapa sangka, yang dulunya hanya membantu orangtua kini jadi pewaris usaha. Bu Wanti, seorang pengusaha kue apem beras legendaris di Jogja warga Ngasem, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau merupakan penjual kue apem beras yang menjadi generasi penerus usaha keluarganya.

Perjalanan Bu Wanti di mulai ketika ia masih duduk di bangku SMA, dimana pada saat itu beliau sudah mulai ikut membantu orangtuanya berjualan. "Dulu waktu masih SMA saya hanya bantu ibuk mengemas apem yang sudah mateng aja mas, tapi kemudian setelah lulus SMA malah diajari meracik bahan adonan juga" ujarnya.

Bu Wanti merupakan generasi ke-2 dari usaha ini. Beliau sudah berjualan kue apem beras selama kurang lebih 25 tahun dengan tetap konsisten mempertahankan nilai ketradisionalnya. "Ini saya masih pakai cara tradisional mas buat masaknya karena masih pake tungku dan areng,  terus untuk alat cetakan apemnya saya pakai yang berbahan dasar besi soalnya tingkat kepanasannya rata, jadi adonannya bisa matang sempurna" jelasnya.

Sebagai salah satu makanan tradisional, kue apem beras Bu Wanti ini masih banyak diminati oleh berbagai kalangan. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari usaha beliau yang terus berinovasi agar usaha miliknya tetap ramai pembeli tanpa merubah cita rasa asli dari kuenya. "Adonan kue apem disini beda lo mas sama tempat yang lain, soalnya dari dulu sampe sekarang kita murni pakai adonan manis dari tepung beras terus dalemnya dikasi parutan kelapa biar tambah gurih sama manis" ujarnya.

Selama berjualan, Bu Wanti tetap konsisten mempertahankan ciri khas, kualitas dan cita rasa dari kue apem beras miliknya. Proses pembuatannya dimulai dari persiapan pembuatan adonan yang dilakukan di sore hari. Kemudian beliau akan membuka warung dan mulai mencetak kue apem jualannya dipagi hari mulai dari pukul 05.30 -- 12.00 WIB. Setiap beliau berjualan, kue apem beras dagangannya selalu ramai dan habis diserbu oleh pembeli.

Dengan ketekunan dan kegigihan beliau dalam berjualan, penghasilan atau omset harian yang diperoleh mengalami kenaikan. Ditambah lagi ketika beliau mendapatkan pesanan online atau offline dalam jumlah banyak dari pembelinya. Ketekunan, kegigihan dan konsisten yang diterapkan Bu Wanti ini membuat usahanya dikenal oleh masyarakat serta banyak wisatawan asing yang menyukai kue apem beras buatannya. Bahkan, ketika pihak Keraton Yogyakarta mempunyai hajad atau acara tertentu, mereka kerap memesan kue apem beras buatan Bu Wanti.

Beliau membuktikan bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Dimana yang tadinya hanya usaha kecil yang dijalankan oleh orangtuanya, bila dijalani dengan tekun, konsisten dan didasari dengan rasa ikhtiar, maka dapat menjadi usaha yang berkah dan berkembang hingga dapat memperbaiki kondisi perekonomian keluarga. Dari kisah beliau, dapat dikatakan bahwa kesuksesan tidak bisa didapatkan dengan mudah,  melainkan harus ada upaya dan kerja keras yang dilakukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun