Mohon tunggu...
GOAZ GLOBAL
GOAZ GLOBAL Mohon Tunggu... GOAZ GLOBAL

GOAZ GLOBAL adalah Media yang menyajikan pemberitaan dan artikel yang akurat, tajam dan terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam dan Budaya Lokal: Kiprah Syekh Abdurrahman Silau Laut dalam Mengembangkan Tarekat Satariyah di Sumatera Utara

24 September 2025   21:50 Diperbarui: 24 September 2025   21:49 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melihat Makam Syaikh Abdul Rahman Silau Laut di Asahan

Meski tidak banyak tercatat dalam literatur arus utama sejarah ulama Sumatra Utara, penelitian lapangan dan wawancara dengan keturunannya (Syekh Ibrahim Ali) mengungkapkan bahwa Syekh Silau Laut memiliki jaringan pendidikan yang luas, mulai dari Batu Bara hingga ke Mekkah. Artikel ini bertujuan menelusuri pendidikan dan guru-guru beliau, serta menempatkan posisinya dalam jaringan ulama Nusantara--Haramain.

Rumah peninggalan Syaikh Abdul Rahman Silau Laut yang berada di dekat makam syaikh Silau Laut.
Rumah peninggalan Syaikh Abdul Rahman Silau Laut yang berada di dekat makam syaikh Silau Laut.

Pendidikan dan Guru-Guru Syekh Silau Laut

1. Pendidikan Lokal

Sejak kecil, Syekh Silau Laut sudah mendapat pendidikan dasar agama dari seorang guru di Kampung Lalang, Batu Bara. Pada usia 8 tahun ia belajar mengaji, dan sejak usia 15 tahun mulai terbiasa melakukan khalwat untuk memperdalam zikir.

2. Minangkabau

Pada usia remaja (17 tahun), beliau merantau ke Minangkabau dan berguru kepada Syekh Jambek, seorang ulama besar Bukittinggi. Dari sini, ia mendalami fiqh Syafi'i, tauhid, dan tasawuf.

3. Aceh

Perjalanan intelektualnya berlanjut ke Aceh, meski nama gurunya tidak tercatat jelas. Namun, Aceh dikenal sebagai pusat pengembangan tarekat Syattariyah dan Naqsyabandiyah, sehingga pengalaman ini memperkuat kecenderungannya pada dunia tasawuf.

4. Pattani

Di Pattani, Thailand Selatan, beliau belajar kepada Syekh Wan Mustafa dan Syekh Daud Fathani. Kedua ulama ini dikenal sebagai penghubung penting antara tradisi keilmuan Melayu dan Haramain. Dari mereka, Syekh Silau Laut memperoleh dasar kuat dalam tasawuf dan tarekat Satariyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun