1. Intensitas Cahaya: intensitas cahaya akan dikurangi setelah pertumbuhan mikroalga pada fase eksponensial
2. Temperatur: 23oC
3. Nutrien: pemberian nutrient yang telah dibahas di bagian seelumnya.
4. Karbondioksida: karbondioksida rendah tidak diatas batas komposisi udara normal.
5. Ph: 6,9
6. Pengadukan: metode pengadukan dapat menggunakan metode otomatis dan menggunakan udara. Fungsinya untuk mncampurkan nutrient dan meningkatkan disfusitas gas CO2.
Masa pertumbuhan mikroalga yaitu fase lag, fase eksponensial (fase log), fase stasioner dan fase kematian. Fase lag adalah fase adaptasi, mikroalga membutuhkan adaptasi pada lingkungan baru (inokulum). Fase lag pada Spirogyra sp. berlangsung 1-3 hari (Vogel et al., 2018). Fase eksponensial adalah fase dimana mikroalga tumbuh, pada fase ini mikroalga panen atau mulai diambil untuk digunakan produk atau pakan hewan air seperti udang. Spirogyra sp. waktu penggandaan sel sekitar 24 jam dan 3,5 jam dibutuhkan selama beberapa minggu untuk mendapatkan kultur alga yang padat dari sel tunggal (Vogel et al., 2018). Fase stationer adalah fase dimana tidak ada lagi pertumbuhan mikroalga karena perubahan lingkungan serta kekurangan nutrient (Hadiyanto et al., 2012). Fase kematian adalah fase dimana tidak ada kehidupan bagi mikroalga.Â
- Pemanenan
Pemanenan dilakukan apabila mikroalga telah mencapai fase eksponensial/ fase log. Proses pemanenan dapat dilakukan beberapa tahapan. Tahapan pertama mikroalga dikurangi kadar airnya, kemudian tahap selanjutnya dilakukan proses pengeringan, ekstraksi, hidrolisis, dan lain-lain. Proses pengeringan dilakukan apabila mikroalga yang digunakan untuk mengelola limbah (Hadiyanto et al., 2012). Proses ekstraksi dan hidrolisis bisa dijadikan untuk produk farmasi, dan bioenergi. Berikut ini teknik pemanen mikroalga yang bisa diterapkan (Handayani et al., 2012):
1. Sentrifugasi: proses pemisahan yang bergerak melawan arah jarum jam sebagai pendorong untuk memisahkan padatan dan cairan, yang dimana proses pemisahan ini berdasarkan pada ukuran partikel serta perbedaa densitas dari komponen yang akan dipisahkan.
2. Flokulasi: Partikel zat terlarut dalam larutan bentuknya membulat disebut flok. Teknik ini di khususkan untuk mikroalga yang berukuran kecil yaitu 5-50µm.Â