Mohon tunggu...
M BAYU AZIZ PUTRA
M BAYU AZIZ PUTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello!

masih belajar :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minoritas Bukan Menjadi Pembatas!

1 April 2021   22:54 Diperbarui: 1 April 2021   23:22 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum wr wb, dan hallo sahabat kompasianer yang berbahagia, ketemu lagi nih, bagaimana dengan koeadaan hari ini? Tentunya baik bukan?Pokoknya setiap beraktivitas di luar rumah jangan lupa menggunakan 3M ya sahabat kompasianer.

 Pada pertemuan kita kali ini apa sih yang bakalan kita bahas? Yap benar kita akan membahas minoritas.

Minoritas adalah suatu kelompok kecil yang ada dalam suatu masyarakat, dan yang berjumlah kurang dari 50% dari total masyarakat tersebut,minoritas sendiri terbagi menjadi beberapa yaitu, minoritas agama, minoritas etnis, dan minoritas ras. Tetapi topik yang akan dibahas adalah minoritas agama dan minoritas etnis.

Didaerah pelalawan tepatnya di kecamatan Bandar sei  kijang terdapat agama islam dan Kristen , untuk islam sendiri merupakan agama mayoritas penduduk setempat sedangkan Kristen minoritas yang menganutnya , kurang lebih yang menganut agama Kristen adalah 200 orang, tetapi kaum minoritas ini tidak di pandang sebelah mata oleh masyarakat setempat, semua yang ada disini adalah sama karena kita tinggal di daerah yang sama, selain itu jika ada kegiatan adat budaya setempat maka kaum minoritas yaitu Kristen juga mendapat undangan dan dapat menyaksikan budaya yang ada, kehidupan bermasyarakat Bandar sei kijang sangat damai dan tentram.

Namun deskriminasi terhadap kaum minoritas juga sering terjadi, perilaku diskriminasi ini sering tidak di sadari oleh beberapa kaum atau individu yang menerima perlakuan diskriminasi, praktek diskriminasi terhadap kaum minoritas merupakan kegiatan atau tindakan yang mengucilkan suatu agama atau kaum untuk mendapatkan tertentu, deskriminasi ini juga serig terjadi karena adanya perbedaan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya contohnya perbedaan agama, etnis, ras, warna kulit, bentuk rambut , dan masih banyak lain nya.

Nah setelah saya beri sedikit gambaran tentang minoritas yang ada di daerah saya tinggal dan deskriminasi, saya juga sempat mewawancarai  teman saya tentang keluh kesah, keinginan, serta motivasiuntuk hidup di masyarakat minoritas yang penuh akan deskriminasi dari luar dan dalam negri ini, apasih keluh kesah yang dia hadapi sebagai penduduk minoritas ? baik didalam desa maupun negara ini?

" keinginannya mengenai masalah yang terjadi sekarang yaitu pengeboman yang terjadi di gereja di Makassar,bisa ga sih gereja nya jangan di bom, bisa ga sih jangnan disuruh bubar atau dirusak gereja nya dengan oknum yang tidak bertanggung jawab. Kami udah minoritas disini masa gereja tidak diboleh di bangun lagi setelah ada pengeboman, jadi hak kami untuk beribadah tidak ada lagi" ujar cindy clarissa

Nah menurut saya dari perkataan yang ia sampaikan bisa kita simpulkan yaitu setelah terjadinya peristiwa tersebut inisiatif dari pemerintah tidak ada untuk membangun kembali gereja yang sudah dibm, kita juga tidak tahu kenpa pemerintah tidak merenovasi gereja tersebut, karena agama Kristen yang hakikatnya minoritas juga membutuh kan tempat ibadah.

Salain keluhannya, keinginan kaum minoritas juga perlu kita dengar yaitu " bisa ga sih memandang kaum minoritas dengan pandangan yang aneh, inign nya semua agama itu di pandang rata tanpa ada minoritas dan mayoritas"

Bisa kita simpulkan yaitu ketika ingin berteman dengan seseorang sebaiknya kita tidak memandang dari agama, etnis, dan ras mana ia berasal, anggaplah kita semua sama aja, misalnya karena di jaman sekarang banyak yang ingin berteman tetapi memandang agama, sehingga ia tidak mau berteman dengan orang yang beda agama apalagi agma minoritas.

Motivasi menjalani kehidupan sebagai kaum minoritas, menurut cindy " intinya bersyukur dan jalani aja kehidupan ini,dengan sabar dan ikhlas, selain itu pandai pandai lah menempatkan diri dan bisa menghargai perbedaan yang ada aku juga bersyukur karena selama ini circle pertemanan aku beda agama , tapi tidak ada yang mandang aku aneh aneh, dan tidak ada menjelek kan agama satu sama lain, dang a maksa untuk aku memaksa percaya agama yang mayoritas.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun