Mohon tunggu...
Trimanto B. Ngaderi
Trimanto B. Ngaderi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis, Pendamping Sosial Kementerian Sosial RI, Pegiat Urban Farming, Direktur PT LABA Indoagro Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Siapa Bilang Menulis Itu Sulit?

30 Desember 2018   21:25 Diperbarui: 30 Desember 2018   21:33 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi shutterstock

Ya tentunya tidak ditulis apa adanya kan. Mesti diolah sedemikian rupa terlebih dahulu agar lebih menarik. Ibarat masakan, dikasih bumbu-bumbu. Biar tidak kentara banget kalau itu pengalaman hidup sendiri, bisa nama orang atau nama daerahnya diubah, waktu dan kronologi kejadian, karakter atau penokohan dirubah.

Sedangkan pengamatan sebagai sumber ide, ini lebih pas bagi mereka yang hobi jalan-jalan atau traveling. Dengan melakukan pengamatan ke lokasi baru, lingkungan sosial tertentu, alam semesta, fenomena alam atau sosial, perilaku dan gaya hidup masyarakat, dan berbagai hal yang dilihat selama dalam perjalanan; semuanya bisa dijadikan sebagai bahan tulisan. 

Di sini dibutuhkan kepekaan dan kecermatan. Biar pun hobi jalan-jalan, tapi kalau orangnya bertipe masa bodoh, cuek, dan tak peduli, ya lupakan untuk menjadi seorang penulis.

Memulai Sebuah Tulisan
Ketika ide sudah punya, kendala berikutnya adalah bingung dalam memulai sebuah tulisan. Baru menulis beberapa kalimat atau paragraf dihapus lagi karena dianggap tidak bagus. Atau baru dapat beberapa kalimat, susah untuk melanjutkan ke kalimat berikutnya. Atau malah masih kebingungan menyusun kata atau kalimat agar baik dan menarik.

Inilah kesalahan banyak penulis pemula. Sudah melakukan editing pada saat baru mulai membuat tulisan. Sudah bingung menentukan ini kata atau kalimatnya pas tidak, berpikir ini struktur kalimatnya logis tidak, paragrafnya menarik tidak, ejaan dan pemakaian tanda baca tepat tidak, dan seterusnya. Hal ini justru membuat pusing dan seringnya tulisannya tidak jadi (tidak selesai).

Padahal yang benar adalah tuliskan semua yang ada di kepala apa adanya. Tuliskan segala hal yang terlintas, yang dibayangkan, yang dipikirkan. Keluarkan semuanya dulu. Tulis hingga selesai. Jangan sekali-kali berpikir tentang pilihan kata atau kalimat, EYD, pemakaian tanda baca, struktur kalimat, logis atau tidak logis dan seterusnya. Nah, setelah semuanya dituliskan, endapkan untuk beberapa saat (bisa beberapa jam atau beberapa hari). Lalu baca ulang dan lanjutkan dengan melakukan editing.

Berhenti di Tengah Perjalanan
Kendala lain adalah baru menulis dapat separuh, kita berhenti. Tak dapat melanjutkan lagi. Hal ini bisa jadi karena kita masih minim perbendarahaan kata, kurang banyak membaca, kurang banyak latihan, atau memang kehabisa energi. 

Kegiatan menulis memang harus dibarengi dengan kegiatan membaca, belajar, dan berlatih. Termasuk membuang sikap-sikap negatif seperti malas, ingin cepat sukses, menunda, tidak disiplin, dll.

Fiksi atau Nonfiksi
Apakah ingin menjadi penulis fiksi atau nonfiksi, ini hanya terkait pada pilihan. Tergantung kencenderungan setiap orang, disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Orang bisa fokus pada salah satu (untuk brand image), atau bisa juga menekuni keduanya. Mana yang lebih mudah atau lebih susah, juga kembali kepada masing-masing.

Awalnya, dulu saya lebih cenderung ke menulis fiksi. Akan tetapi, belakangan ini lebih banyak menulis nonfiksi. Jadi bisa dua-duanya.

Penutup
Jika Anda benar-benar ingin serius untuk bisa menjadi seorang penulis, resepnya hanya "Menulis, Menulis, dan Menulis". Tidak perlu banyak teori, terlalu banyak ikut seminar sana-sini. Intinya hanya banyak-banyak berlatih. Disertai disiplin dan komitmen. Dengan berjalannya waktu, seringnya berlatih akan mengasah keterampilan dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun