Penyerahan tempat sampah ini juga dibarengi dengan pemberian sosialisasi kepada masyarakat setempat terkait perbedaan sampah organik dan an-organik serta manfaat pengelolaannya. Hal ini juga bertujuan untuk memberitahukan pada masyarakat RW 13 Tambak Lorok mengenai adanya sepasang tempat sampah di tiap RTnya. Tiap RT mendapatkan 1 tempat sampah organik dan 1 an-organik yang disebar sepanjang gang.
Program kerja kedua ini juga berkaitan dengan poin ke-6 pembangunan berkelanjutan yaitu sanitasi dan akses air bersih. Tambak Lorok sebagai wilayah pesisir sangat rawan akan bencana banjir rob. Hal ini diperparah lagi dengan pengelolaan sampah yang buruk sehingga selokan tersumbat.Â
Dengan adanya penumpukkan sampah dan banjir rob hal tersebut dapat mengganggu sanitasi dan ketersediaan air bersih masyarakat RW 13 Tambak Lorok. Belum lagi, ada genangan sampah di sepanjang gang RW 13.
Dengan adanya sosialisasi dan pengadaan tempat sampah, harapannya masyarakat RW 13 tidak lagi kesulitan mencari tempat sampah dan membuang sampah sembarangan. Pengadaan dan sosialisasi ini disambut dengan baik dan ramah oleh Bapak Edi Suwarno karena memang merupakan permintaan dari masyarakat RW 13 Tambak Lorok, Tanjung Mas, Semarang Utara.
Demikian dua program kerja berkaitan dengan COVID-19 dan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dilaksanakan di RW 13 Tambak Lorok, Tanjung Mas, Semarang Utara, Kota Semarang Jawa Tengah. Di tengah segala keterbatasan dan kondisi pandemi, mahasiswa tetap berusaha untuk bisa masuk dan membantu masyarakat.
DPL: Dr. Ir. Pinandoyo., M.Si
Oleh: Lyra Asaria Uthan, Hubungan Internasional, FISIP (14050118140118)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI