Mohon tunggu...
Ni Luh Erlya Lionita
Ni Luh Erlya Lionita Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Kebidanan Universitas Pendidikan Ganesha

Saya adalah pribadi yang bersemangat, bertanggung jawab, dan terus berusaha berkembang. Saya memiliki ketertarikan besar pada bidang kesehatan, wirausaha, serta pengembangan diri. Bagi saya, kerja keras, ketulusan, dan semangat belajar adalah kunci untuk meraih tujuan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Kanker Payudara: Musuh Wanita yang Bisa Dilawan dengan Deteksi Dini

28 April 2025   19:30 Diperbarui: 28 April 2025   20:06 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Kanker Payudara Sumber: puskesmasmenintinglobar 

Waktu yang paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7 hari sampai 10 hari setelah menstruasi. Pada saat itu kondisi payudara sudah tidak bengkak karena perubahan hormon pada saat menstruasi sehingga payudara terasa lebih lunak (tidak kenceng). Waktu terbaik adalah hari terakhir masa haid 7-8 hari setelah haid, karena payudara akan terasa lebih lunak dan longgar sehingga memudahkan perabaan dan waktu 10 menit setiap bulan periksa payudara.

Menurut Long dikutip Nisman (2011) dalam Rochmawati., dkk, 2021), wanita yang dianjurkan melakukan SADARI atau Breast Self Examination (BSE) dan saran waktu pelaksanaan SADARI adalah sebagai berikut:

  • Wanita usia subur: 7-10 hari setelah menstruasi.
  • Wanita pascamenopause: pada waktu tertentu setiap bulan.
  • Setiap wanita berusia di atas 20 tahun perlu melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan.
  • Wanita yang beresiko tinggi sebelum mencapai usia 50 tahun perlu melakukan mamografi setiap tahun, pemeriksaan payudara oleh dokter setiap 2 tahun.
  • Wanita yang berusia antara 20-40 tahun: Mammogram awal atau dasar antara usia 35 sampai 40 tahun. Melakukan pengujian payudara pada dokter setiap 3 tahun.
  • Wanita yang berusia antara 40-49 tahun melakukan pemeriksaan payudara pada dokter dan mamografi setiap 1-2 tahun.
  • Wanita yang berusia di atas 50 tahun melakukan pemeriksaan payudara pada dokter dan mamografi setiap tahun.

Kesimpulan

Kanker payudara adalah ancaman serius, tetapi bukan berarti kita tidak bisa melawannya. Dengan mengenali faktor risiko, gejala, dan pentingnya deteksi dini, kita dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup. Lakukan SADARI secara rutin, konsultasikan dengan dokter jika ada keluhan, dan jangan tunda pemeriksaan jika ada perubahan pada payudara Anda. Ingat, deteksi dini adalah kunci!

KLIK DISINI UNTUK MENONTON VIDEONYA YAA


Daftar Pustaka

  • Arifah, S., & Rohmah, F. N. Gerakan cegah dan deteksi dini kanker payudara.
  • Alimun, S.R., Rijal, S., Musa, I.M., Purnamasari, R., & Irsandy, F. (2024). Analisis Faktor Risiko Kanker Payudara. Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran.
  • Talya Br. Bangun, I., Djohan, D., & Natali, O. (2024). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Wanita Usia Subur Dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara. COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
  • Solama, W., Devita, R., Handayani, S.A., Rivanica, R., Riyanti, N., & Hipson, M. (2024). Edukasi Pentingnya Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara. Journal Of Human And Education (JAHE).
  • Hero, S. (2021). Faktor Risiko Kanker Payudara. Jurnal Medika Hutama, 3(01 Oktober), 1533-1537.
  • Novelia, S., & Carolin, B.T. (2021). Penyuluhan Kesehatan tentang Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktik Pemeriksaan Payudara Sendiri pada Remaja Putri melalui Zoominar. Journal of Community Engagement in Health.
  • Rosyad, Y. S., Rochmawati, L., & Prabawati, S. (2021). Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari). Cv. Eureka Media Aksara. Yogyakarta: Zahir Publishing.
  • Purbasari, S., & Septiannisaa, E. (2020). Booklet Design Regarding The Payudara Self-Examination Program (Sadari) As A Campaign Media For Junior High School Teenage Students In Bandung. ArtComm : Jurnal Komunikasi dan Desain.
  • Suardita, I. W., Chrisnawati, C., & Agustina, D. M. (2016). Faktor-Faktor Resiko Pencetus Prevalensi Kanker Payudara. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI), 1(2), 1-14.
@lyonita_ Tahukah kamu, 1 dari 8 perempuan bisa terkena kanker payudara di hidupnya? 😱 Tapi kabar baiknya... deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa! 🎯 Yuk kenali tubuh kita lewat #SADARI alias Pemeriksaan Payudara Sendiri. Cukup 10 menit sebulan, kamu bisa jadi pahlawan untuk dirimu sendiri! 🦸‍♀️ Yuk, mulai dari sekarang! 💖 Tag sahabatmu, ibumu, kakak atau adik perempuanmu! #SADARI #DeteksiDini #CegahKankerPayudara #SayangiDirimu #PodcastKesehatan #KesehatanWanita #HealthTalks #SelfLoveJourney ♬ suara asli - Erlya Lionita

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun