Mohon tunggu...
Riski Situmorang
Riski Situmorang Mohon Tunggu... Mahasiswa | Ilmu Komunikasi | Universitas Sumatera Utara

Mahasiwa S-1 Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara dengan Keterampilan Desain Grafis dan Copywriting. Memiliki Hoby membaca, Membuat desain, Traveling. dan Sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mahasiswa Wajib Tahu! Financial Check-Up Bisa Jadi Tameng dari Financial Trauma

1 Oktober 2025   15:24 Diperbarui: 1 Oktober 2025   15:24 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Mahasiswa sedang Mencatat Keuanganya (Sumber: DreaminaAI/Riski)

Jangan lupa untuk mengecek kondisi tabungan dan dana darurat kita. Setiap orang, termasuk kita mahasiswa, perlu punya dana darurat minimal sama dengan pengeluaran tiga bulan. Kalau kita belum punya atau jumlahnya masih kurang, masukkan target pembentukan dana darurat dalam rencana keuangan ke depan.

Kalau kita punya cicilan atau utang, catat semua detailnya dengan lengkap. Tulis jumlah pokok, bunga, tanggal jatuh tempo, dan berapa yang harus kita bayar per bulan. Prioritaskan pelunasan utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu supaya kita nggak makin terbebani dengan bunga yang terus membengkak.

Terakhir, berdasarkan hasil evaluasi, buat rencana konkret untuk bulan depan. Misalnya, target mengurangi pengeluaran hiburan 20%, menambah tabungan 50 ribu per minggu, atau mencari sumber pemasukan tambahan dari freelance. Rencana ini harus realistis dan bisa kita capai. Dokumentasikan semua dalam spreadsheet sederhana atau aplikasi keuangan supaya mudah diakses dan dijadikan acuan untuk evaluasi bulan berikutnya.

Membangun Kebiasaan Finansial Sehat dari Sekarang

Melakukan financial check-up satu atau dua kali memang bagus, tapi kalau tidak kita ikuti dengan perubahan kebiasaan, hasilnya tidak akan maksimal. Oleh karena itu, penting untuk kita membangun kebiasaan finansial sehat yang berkelanjutan.

Kebiasaan pertama adalah mencatat pengeluaran setiap hari. Jangan menunda-nunda sampai akhir bulan karena pasti banyak yang terlupa. Luangkan waktu 2-3 menit setiap malam untuk mencatat semua transaksi hari itu. Lama-lama ini akan menjadi rutinitas otomatis yang nggak terasa berat lagi.

Kemudian terapkan prinsip "bayar diri sendiri terlebih dahulu". Begitu kita terima uang saku atau penghasilan, langsung sisihkan untuk ditabung sebelum digunakan untuk keperluan lain. Banyak orang menabung sisa uang di akhir bulan, padahal biasanya tidak ada sisa. Dengan menyisihkan di awal, tabungan kita jadi lebih terjamin pertumbuhannya.

Kita juga perlu membiasakan diri membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sebelum membeli sesuatu, tanya diri sendiri: "Apakah ini benar-benar saya butuhkan atau hanya inginkan?" Kalau hanya keinginan, tunda pembelian setidaknya 24 jam. Sering kali setelah ditunda, keinginan itu hilang dengan sendirinya.

Soal memanfaatkan diskon dan promo juga perlu kita lakukan dengan bijak. Diskon besar memang menggiurkan, tapi kalau membeli barang yang tidak kita butuhkan, tetap saja itu pemborosan. Manfaatkan promo hanya untuk barang yang memang sudah masuk rencana pembelian.

Kita juga perlu terus belajar tentang literasi keuangan. Banyak sumber belajar gratis di internet, mulai dari artikel, video YouTube, podcast, sampai kelas online. Semakin banyak pengetahuan yang kita punya tentang keuangan, semakin baik kemampuan kita mengelolanya.

Kita juga perlu memiliki tujuan finansial jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan ini akan menjadi motivasi untuk lebih disiplin. Misalnya, tujuan jangka pendek bisa berupa beli laptop baru dalam 6 bulan. Tujuan jangka panjang bisa berupa punya dana untuk traveling setelah lulus. Dengan adanya tujuan yang jelas, menabung jadi lebih bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun