Gaji guru honorer selalu menjadi masalah yang hangat diperbincangkan di Indonesia. Guru honorer merupakan guru yang belum memiliki status pegawai negeri sipil (PNS). Mereka tidak mendapatkan banyak hak yang didapat oleh guru PNS, seperti hak cuti tahunan, uang pensiun, dan jaminan kesehatan. Namun, guru honorer tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan berkomitmen untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
Mengapa guru honorer digaji rendah?Â
Pertama, guru honorer tidak memiliki status PNS, sehingga tidak mendapatkan hak-hak yang bisa meningkatkan pendapatan mereka.Â
Kedua, pemerintah hanya menyiapkan anggaran yang sangat terbatas untuk mengupah guru honorer. Kebijakan ini didasarkan pada anggaran yang tersedia untuk mengupah guru PNS. Namun, karena guru honorer tidak memiliki status PNS, mereka tidak mendapatkan manfaat yang sama dan jumlah anggaran yang tersedia untuk guru honorer jauh lebih rendah daripada guru PNS.
Ketiga, kurangnya pengetahuan dan pengalaman guru honorer juga berperan dalam menentukan gaji mereka. Karena mereka belum memiliki status PNS, sebagian besar guru honorer tidak memiliki pendidikan yang tinggi atau pengalaman yang banyak, sehingga pemerintah lebih cenderung memberikan mereka gaji yang lebih rendah.
Sejauh ini, pemerintah masih belum mencari solusi untuk masalah gaji guru honorer. Walaupun ada beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan pendapatan guru honorer, namun upaya-upaya tersebut masih belum berhasil. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang lebih besar dari pemerintah untuk meningkatkan gaji guru honorer sehingga mereka bisa hidup layak. Komitmen ini harus didukung oleh anggaran yang tepat untuk meningkatkan pendapatan guru honorer.
Cara guru honorer Mengatasi gajinya yang kecil
1. Cari peluang baru. Guru honorer harus terbuka untuk mencari peluang baru yang bisa meningkatkan pendapatannya. Misalnya, guru honorer bisa menjadi pengajar tambahan di berbagai sekolah atau kursus keterampilan.
2. Bekerja di luar jam sekolah. Guru honorer juga bisa mencari pekerjaan di luar jam sekolah. Misalnya, mereka bisa menjadi tutor atau dosen kursus tambahan.
3. Manfaatkan teknologi. Teknologi juga bisa dimanfaatkan oleh guru honorer untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Dengan teknologi, guru honorer bisa membuka kelas daring atau kursus online untuk membantu siswa meningkatkan nilai.
4. Buat jejaring. Guru honorer juga bisa menggunakan jejaring untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Guru honorer bisa mencari peluang kerja yang sesuai dengan keahliannya dan berkolaborasi dengan perusahaan atau individu lain yang membutuhkan jasa mereka.
