Mohon tunggu...
Luthfya Zahra Nur Afifah
Luthfya Zahra Nur Afifah Mohon Tunggu... Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga – 24107030050

Seorang mahasiswa semester awal yang menyukai pembahasan tentang isu-isu sosial, politik, psikologi. Tertarik di bidang budaya, seni dan bahasa. よろしく!greetings!

Selanjutnya

Tutup

Games

Cisini: Game Dating Lokal Gaya Pixel Art yang Ternyata Bisa Bikin Nangis Juga!

12 Juni 2025   20:06 Diperbarui: 12 Juni 2025   20:09 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu interaksi dengan karakter di cisini: stories (Sumber: Tangkapan Layar Pribadi)

Aku hopeless romantic. Tipe orang yang gampang baper karena adegan film yang manis, gampang terdiam gara-gara kata-kata karakter fiksi, dan selalu punya ruang khusus di hati untuk cerita-cerita cinta yang pelan-pelan tumbuh. Tapi hidup nyata? Ya tahu sendiri --- kadang cinta nggak seindah itu. Makanya, waktu nemu game Cisini: Stories, rasanya kayak nemu tempat aman. Sebuah ruang kecil di layar HP-ku, tapi penuh dengan kesempatan untuk juga ikut merasakan dicintai dan mencintai.

Game ini dikembangkan oleh Ikan Asin Production, pengembang lokal yang berhasil menyatukan unsur budaya, karakter yang relatable, dan elemen dating sim dengan gaya pixel art yang ringan tapi bikin nagih. Mendukung game seperti Cisini: Stories bukan cuma soal main game lucu---tapi juga ikut menghidupkan industri kreatif lokal yang sebenarnya punya potensi besar yang tidak kalah dengan buatan luar negeri, asalkan kita kasih panggung.

Awalnya aku nggak berekspektasi banyak sama game ini. Karena ini game lokal, pakai visual dengan pixel art, ukuran memorinya juga ringan. Tapi ternyata justru itu yang bikin lebih mertarik --- ini bukan game luar negeri yang berat dan ribet, tapi buatan lokal dengan nuansa yang deket banget sama kita. Aku kira bakal bertahan sebentar aja buat game ini. Tapi ternyata? Aku betah berlama-lama dan malahan sampai lupa waktu main game ini.

Bukan Sekadar Dating Sim, Tapi Juga Tentang Cerita Perjuangan Hidup

Di Cisini, kamu bukan tokoh utama yang langsung sukses dan jadi rebutan. Kamu mulai dari nol. Nggak punya pekerjaan, nggak punya relasi, dan harus benar-benar bangun semuanya dari bawah. Uniknya, kamu bisa ningkatin soft skill kayak komunikasi, kecantikan, memasak, dan lainnya --- dan semua itu bakal berpengaruh ke pekerjaan yang bisa kamu ambil nantinya. Gaji kamu, peluang karirmu, semua tergantung pada sejauh mana kamu ngembangin dirimu. Dan dari situ, pelan-pelan kamu juga bisa mulai membangun hubungan dengan tokoh-tokoh cowok di game ini.

Status player (Sumber: Tangkapan Layar Pribadi)
Status player (Sumber: Tangkapan Layar Pribadi)

Game ini juga sistem energi dan hari yang bikin gameplay-nya terasa makin hidup dan realistis. Setiap kali kamu melakukan aktivitas---seperti kerja, belajar, atau ngembangin skill lainnya---energi karaktermu bakal berkurang. Jadi nggak bisa tuh asal gas terus tiap hari. Kadang harus istirahat juga, atau pilih aktivitas yang bener-bener prioritas.

Sistem harinya juga nggak sembarangan. Beberapa tempat kerja atau tempat pelatihan skill akan tutup di akhir pekan, tepatnya hari Sabtu dan Minggu. Jadi, kamu harus pintar-pintar atur waktu dan bikin strategi mingguan: kapan kerja, kapan upgrade skill, kapan deketin gebetan, dan kapan butuh recharge energi.

Dibandingkan game luar negeri yang biasanya butuh storage besar dan fokus pada visual realistis atau cerita rumit, Cisini justru menampilkan visual yang sederhana secara tampilan---tapi punya kedalaman emosi yang nggak kalah kuat.

Game ini terasa lebih personal. Bukan cuma karena menggunakan bahasa Indonesia, tapi juga karena konfliknya dekat dengan realitas kita: susah cari kerja, insecure sama skill, atau deg-degan mau ngajak orang yang kita suka kencan pertama kali, serta budaya Indonesia yang sudah sering kita alami di kehidupan sehari-hari. Semua terasa lebih relatable dengan kehidupan sehari-hari yang jarang bisa aku temuin di game luar.

5 Cowok, 5 Cerita, dan 1001 Detak Jantung

Yang bikin game ini makin lucu dan seru, tentu saja cowok-cowoknya! Ada lima karakter yang bisa kamu dekati yaitu Angga, Azril, Indra, Keenan, dan Reza, masing-masing dari mereka punya latar, kepribadian, dan cara pendekatan yang berbeda. Ada yang kalem, ada yang cuek, ada yang manis tapi misterius. Dan untuk bikin mereka tertarik, kamu harus rajin kasih hadiah yang mereka suka dan ngebangun hubungan pelan-pelan lewat interaksi sehari-hari.

Pas udah cukup dekat, kamu bisa diajak kencan---dan ini bukan kencan biasa. Ada latar suasana yang berubah, suara latar yang manis, dan pilihan dialog yang bikin kamu mikir: "Aduh, jawab apa ya biar dia makin suka?" Rasanya tuh... gemesin banget, kayak lagi PDKT beneran.

Selingkuh? Keciduk? Drama Cinta di Dunia Pixel

Setelah hubunganmu makin serius, kamu bisa ngelanjutin ke tahap pernikahan---iya, nikah beneran! Tapi, ya tentu aja nggak gampang. Kadang kamu harus berhadapan sama ibu sendiri yang matre banget, atau tetangga yang suka julid karena kamu deket sama cowok-cowok yang ganteng dan mapan. Bahkan ada adegan di mana kamu bisa "ketahuan selingkuh" dan dua cowok yang kamu deketin itu konfrontasi langsung. Rasanya kayak bersalah banget dan ngerasa kayak seorang playgirl.

Momen ketika dilamar oleh salah satu karakter! (Sumber: Tangkapan Layar Pribadi)
Momen ketika dilamar oleh salah satu karakter! (Sumber: Tangkapan Layar Pribadi)

Yang bikin aku tambah suka, Cisini nggak cuma soal jatuh cinta. Game ini juga ngasih kamu banyak ruang buat ambil pilihan hidup. Tentang pilihan karier, tentang jadi pribadi yang lebih baik, ataupun tentang keberanian buat milih satu dari banyak kemungkinan yang datang. Rasanya kayak... ya, cinta di dunia nyata: nggak selalu manis, tapi bisa jadi sangat berarti kalau kamu serius ngejalanin.

Sampai di Titik memilih: Aku, Dia, atau... Tidak Keduanya?

Bagian paling susah buatku waktu main game ini adalah... milih. Iya, milih satu cowok buat diseriusin. Soalnya semuanya gemas dan valid, dan tiap karakter tuh punya momen spesial yang bikin hati meleleh. Tapi begitu kamu milih satu, yang lain akan pergi dari kota dan gak akan ketemu kamu lagi. Aku sempet ngerasa bersalah karena kayak... ninggalin karakter lain gitu.

Tapi di situlah aku merasa game ini peka dan mirip dengan realita. Nggak semua pilihan bisa kamu ambil. Dan kadang, kamu harus benar-benar serius sama satu orang kalau mau lanjut ke tahap berikutnya. Nggak bisa serakah mau punya semuanya. Realistis? Iya. Sakit? Sedikit. Tapi justru buat game ini jadi lebih hidup.

Cinta, Pilihan, dan Ruang Aman untuk Merasa

Aku gak nyangka game buatan lokal bisa bikin aku ngerasa se-"terlibat" ini. Padahal tampilannya pixel art yang sederhana dan ukurannya kecil. Tapi justru karena itu, dia gak ribet dan gak berusaha keras jadi "wah"---dia jujur, hangat, dan cukup.

Sebagai seorang yang hopeless romantic, game ini kayak ruang nyaman. Tempat di mana aku bisa ngerasain cinta yang ringan tapi bermakna, bikin pilihan yang berdampak, dan punya kontrol atas cerita hidupku sendiri. Bahkan walau hanya dari layar.

Cisini: Story Aku bukan game yang heboh. Tapi dia manis. Dan manisnya itu... ngena. Game ini berhasil ngajak aku bukan cuma main, tapi juga ngerasain---tentang cinta, tentang hidup, tentang jadi versi terbaik dari diri sendiri.

Kalau kamu hopeless romantic kayak aku, atau sekadar pengen game yang nggak berat tapi punya hati, coba deh main Cisini siapa tahu kamu juga bisa nemuin versi digital dari cinta yang kamu cari. Game ini bisa kamu dapetin di Playstore ataupun dimainin di PC!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun