Mohon tunggu...
luthfi mutaali
luthfi mutaali Mohon Tunggu... pembelajar/dosen/peneliti/konsultan

saya meminati bidang pembangunan wilayah, tata ruang, ekonomi regional dan perencanaan lingkungan hidup

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

TRANSFORMASI EKONOMI KOTA DUMAI. Dari ketergantuan MIGAS menuju Kemandirian dan Keberlanjutan

3 Juni 2025   05:34 Diperbarui: 3 Juni 2025   05:34 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://storage.googleapis.com/ddtc/ddtc-cdn1/view/simak-profil-pajak-kota-minyak-dari-pulau-sumatra-220508091951.png

Kota Dumai, yang terletak di Provinsi Riau, Indonesia, telah lama dikenal sebagai pusat industri minyak dan gas yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Dengan kontribusi mencapai 61,25% (tahun 2023) dari total perekonomiannya, keberadaan pabrik pengolahan minyak dan gas menjadi tulang punggung ekonomi daerah ini. Namun, proyeksi dari Bank Dunia mengisyaratkan sebuah perubahan besar: peran industri minyak dan gas akan terus menurun seiring dengan meningkatnya penggunaan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis (World Bank, 2023). Oleh karena itu, transformasi ekonomi yang terencana dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk menghindari stagnasi atau penurunan kinerja perekonomian Kota Dumai, yang dapat berdampak negatif pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan kapasitas fiskalnya. Meningkatnya kecenderungan global menuju sumber energi bersih seharusnya memicu Dumai untuk berinovasi dan mendiversifikasi perekonomiannya guna menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sektor perdagangan dan jasa menawarkan potensi besar bagi Kota Dumai di tengah ancaman yang dihadapi sektor migas. Keberadaan pelabuhan yang kuat, baik untuk perdagangan regional maupun internasional, tidak hanya dapat memperkuat sektor transportasi, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi produk lokal, seperti hasil perkebunan sawit dan perikanan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2022), kontribusi sektor perdagangan dan jasa sudah mencapai sekitar 15% dari PDRB Kota Dumai. Dengan optimalisasi fungsi pelabuhan dan sistem konektivitas jalan tol yang lebih baik menuju Pekanbaru, Duri, Bengkalis, dan daerah lainnya, Dumai berpotensi menjadi simpul perdagangan yang strategis di Sumatera, bahkan menjadi pusat ekonomi sumatera bagian barat. Ini sejalan dengan studi oleh Widodo (2022), yang menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur transportasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi kawasan melalui konektivitas yang lebih baik.

Dalam konteks ini, peran pemerintah pusat menjadi sangat penting untuk memberikan akses dan keleluasaan kepada Kota Dumai dalam mengembangkan wilayahnya. Pemerintah pusat harus menata sistem kelembagaan pelabuhan dan mengembangkan kerjasama antar negara, terutama dengan Malaysia melalui Kota Malaka, yang merupakan jantung perekonomian daerah. Kebijakan yang mendukung pengembangan fasilitas pelabuhan, misalnya, dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya logistik, dan memperkuat daya saing produk lokal. Kesepakatan kerjasama dan investasi di kawasan pelabuhan juga perlu didorong untuk menjamin pertumbuhan sektor perdagangan. Peningkatan aksesibilitas pelabuhan tidak hanya akan memperlancar distribusi barang, tetapi juga dapat menarik perhatian investor asing yang berpotensi mendatangkan modal dan teknologi baru ke Dumai.

Selain itu, posisi geografis Kota Dumai yang berbatasan dengan Malaysia juga memberikan peluang untuk kolaborasi regional. Kerja sama antar Dumai dan Kota Malaka, sebagai sister city, dapat membuka akses pasar yang lebih luas serta memfasilitasi perdagangan lintas negara. Kesempatan untuk memperkuat hubungan ini harus didorong dengan strategi yang jelas, termasuk pengembangan kebijakan untuk menarik investasi asing yang dapat memperkuat perekonomian lokal. Laporan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengungkapkan bahwa investasi langsung dari Malaysia di Dumai telah menunjukkan tren positif, yang mengindikasikan potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan jika dikelola dengan baik.

Menghadapi tantangan tersebut, penting bagi Kota Dumai untuk merumuskan kebijakan yang mendukung transformasi ekonomi dengan pendekatan yang berkelanjutan. Salah satu kebijakan yang perlu diperhatikan adalah pengembangan industri berbasis energi terbarukan dan ramah lingkungan, yang tidak hanya menjawab tuntutan global tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Dalam konteks ini, pemerintah harus bekerjasama dengan pelaku industri untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan tenaga kerja lokal, sehingga mereka siap beradaptasi dengan perubahan yang ada. Menggandeng dan mengintegrasikan wilayah wilayah di dalam kawasan, termasuk Kota pekanbaru, Duri dan Bengkalis sebagai daerah belakang dari pelabuhan. Penelitian oleh Istiqomah (2022) menunjukkan bahwa investasi dalam sektor energi terbarukan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah, yang secara langsung berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Di sisi lain, untuk menjaga keberlanjutan sektor migas yang masih ada, pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dalam operasional industri menjadi keharusan. Implementasi teknologi ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan yang sering diasosiasikan dengan industri minyak dan gas. Transformasi menuju penggunaan teknologi hijau dapat menciptakan citra positif bagi Kota Dumai sebagai kota yang mengedepankan keberlanjutan. Penerapan ini juga dapat diintegrasikan dalam kerangka kerja regional untuk memastikan bahwa Dumai tidak tertinggal dalam adopsi inovasi yang telah dipraktikkan di kota-kota lain di Indonesia dan dunia. Kebijakan ini harus didukung oleh proses hilirisasi produk produk minyak dan sawit dalam industrialisasi yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi

Namun, perjalanan menuju transformasi ini tidak lepas dari berbagai kendala. Kendala utama yang harus dihadapi adalah adanya ketergantungan masyarakat dan ekonomi Kota Dumai terhadap sektor migas yang telah ada selama bertahun-tahun. Pengubahan pola pikir masyarakat dan pemangku kepentingan lain menjadi kunci untuk menjalankan transformasi ekonomi yang lebih luas. Seiring berjalannya waktu, pendidikan dan sosialisasi mengenai pentingnya diversifikasi ekonomi perlu ditingkatkan untuk membangun kesadaran kolektif akan manfaat dari beralih ke sektor-sektor baru yang lebih berkelanjutan. Penelitian oleh Suhardi (2021) menunjukkan bahwa penguatan kapasitas masyarakat dalam memahami dan beradaptasi dengan perubahan ekonomi sangat penting untuk meningkatkan efektivitas kebijakan yang diterapkan.

Terlebih lagi, untuk memastikan keberhasilan transformasi ekonomi ini, Kota Dumai memerlukan iklim investasi yang kondusif. Dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, baik dalam bentuk insentif fiskal maupun non-fiskal, sangat penting untuk menarik investor dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor baru. Selain itu, kolaborasi antar lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil dalam merencanakan dan melaksanakan kebijakan akan memperkuat daya saing Kota Dumai dalam menghadapi perubahan global. Dalam hal ini, pendekatan berbasis partisipatif menjadi sangat berarti, di mana semua pemangku kepentingan merasa terlibat dan memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan transformasi yang diharapkan.

Dengan memanfaatkan potensi yang ada dan mendorong sinergi antar sektor dan antar wilayah, Kota Dumai dapat melakukan langkah-langkah proaktif dalam mengatasi ketergantungan pada industri minyak dan gas serta melakukan langkah-langkah strategis menuju kemandirian dan keberlanjutan ekonomi. Melalui integrasi sektor perdagangan, pengembangan infrastruktur, serta penguatan keterampilan tenaga kerja, Dumai dapat menyiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik dan berdaya saing. Kesimpulannya, transformasi ekonomi Kota Dumai bukan sekadar sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan untuk memastikan ketahanan dan keberlanjutan ekonomi yang stabil di tengah pergeseran global yang sedang berlangsung. Dengan implementasi kebijakan yang tepat dan partisipasi aktif dari seluruh komunitas, Dumai berpotensi untuk bangkit sebagai kota yang tangguh dan inovatif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun