Mohon tunggu...
Luthfi Harun
Luthfi Harun Mohon Tunggu... Mining and business enthusiast with a love for political analysis. Sharing stories, insights, and ideas to empower readers.

Fresh graduate in International Relations with strong interest in the goverment relations of mining industry, business development, and global political dynamics. Enthusiastic about exploring strategic opportunities and sharing insights that foster impactful discussions and collaboration.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

The Fake Productivity Trap: Menilai Diri dalam perjalanan Mencapai TOEFL 550+

15 September 2025   20:31 Diperbarui: 15 September 2025   20:38 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (Sumber: Alodokter)

Pernahkah kamu merasa seperti seorang profesional yang sibuk, tetapi saat evaluasi target, kamu merasa tidak mencapai apa pun yang benar-benar berarti? Ada sebuah jebakan yang seringkali kita jatuh ke dalamnya yaitu Fake Productivity Trap.

Kita semua pasti pernah merasakannya, kita membuat daftar tugas panjang, menghabiskan berjam-jam di depan komputer atau bahkan merasa "sibuk" sepanjang hari. Namun, ketika kita melihat hasilnya, kita sadar bahwa kita belum benar-benar bergerak maju menuju tujuan besar kita.

Inilah yang saya alami saat saya menetapkan tujuan untuk mencapai nilai TOEFL 550+. Saya merasa terjebak dalam rutinitas yang seolah-olah produktif, tapi kenyataannya tidak ada kemajuan nyata yang saya capai.

Apa itu Fake Productivity Trap?

Fake productivity atau "produktivitas palsu" adalah saat kita merasa sibuk tapi tidak produktif. Kita merasa seolah-olah sudah berusaha, namun hasilnya tidak sesuai dengan waktu dan energi yang kita keluarkan. Ini bukan sekadar tentang melakukan banyak hal, melainkan tentang melakukan hal yang benar-benar membantu kita maju ke tujuan yang telah kita tetapkan.

Seperti saat saya memutuskan untuk belajar TOEFL dengan target nilai 550+. Saya mungkin sudah menghabiskan waktu berjam-jam membaca artikel atau menonton video motivasi tentang TOEFL, namun apakah saya benar-benar berlatih dengan soal-soal TOEFL? Tentu saja tidak.

Penyebab Utama Fake Productivity Trap:

  • Terlalu Banyak Rencana, Terlalu Sedikit Aksi

Rencana yang bagus itu penting, tapi jika kamu hanya terjebak dalam membuat rencana tanpa tindakan nyata, itu hanya akan membuatmu merasa sibuk tanpa hasil.

  • Mencari Kesenangan Instan, Menghindari Kerja Keras

Saat merasa lelah atau cemas tentang ujian, kita cenderung mencari hiburan sementara seperti scrolling media sosial atau menonton acara TV. Ini memberi perasaan nyaman sejenak, tapi sebenarnya menunda kemajuan.

  • Terjebak dalam Lingkaran "Perlu Waktu Lebih Banyak untuk Belajar"

Kita sering merasa bahwa kita belum siap untuk belajar, padahal kenyataannya kita hanya perlu memulai. Keinginan untuk merasa sepenuhnya siap bisa menghambat langkah pertama yang penting.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun