Mohon tunggu...
Luthfia Rizki
Luthfia Rizki Mohon Tunggu... Editor - Editor

Lifetime Learner | Humanities | Writing with purpose

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Microsoft Paint dan Kenangan Masa Kecil yang Tertinggal

25 Juli 2017   19:18 Diperbarui: 29 Juli 2017   09:49 4863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadi siang saya scrolling timeline Instagram dan menemukan kabar cukup mengejutkan. Berita ini seperti mengalihkan berita bunuh diri beberapa tokoh/orang yang sedang hangat akhir-akhir ini, dari vokalis Linkin Park sampai mantan pacar seorang selebgram kontroversial yang penuh drama.

Dan berita mengagetkan ini diposting oleh sebuah situs komedi online ternama di dunia, 9gag. Dalam postingan gambarnya, disebutkan bahwa Microsoft Paint akan ditutup tahun 2017 ini. Saya cukup terkejut melihat hal itu, dan ini membuat ingatan saya langsung flashback.

Saya memiliki memori yang cukup banyak tentang aplikasi ini. Paint sudah menemani saya sejak 14 tahun yang lalu ketika mulai dimunculkan pada mata pelajaran Komputer. Jujur, saya sedih ditinggal Paint.

Untuk generasi 90-an, tentu tak asing bermain dengan aplikasi grafis sederhana bawaan Windows sejak tahun 1985 ini. Saya sendiri memang tidak bisa menggambar, gak jago sama sekali. Dulu pun ketika disuruh membuka Microsoft Paint, saya hanya bisa menggambar sekenanya, cuma corat-coret iseng dan bermain warna. Beberapa teman yang jago gambar tentu bisa gambar dengan baik, tidak seperti saya.

Diperkenalkan saat kelas 3 SD

Saya mulai mengenal Microsoft Paint ketika masih menggunakan (kalau tidak salah) Windows 98 di sekolah saya. Saya mulai belajar mengoperasikan komputer pada tahun 2003, saat kelas 3 SD. Dulu saya belajar komputer dari sangat dasar. Basic banget pokoknya, bahkan langkah-langkah untuk menyalakan komputer pun saya hapal sungguh-sungguh. Gak kayak anak-anak sekarang yang udah jago megang gadget sedari dini.

Dengan komputer berwarna broken white berlayar cembung, saya selalu menyambut gembira pelajaran komputer ketika SD. Maklum, ketika itu saya masih belum punya perangkat komputer di rumah. Jadi, saya selalu excited berlari ke lab. Komputer setiap minggunya. Pelajaran komputer adalah salah satu pelajaran favorit yang selalu saya tunggu-tunggu, bahkan ujian semester-nya pun juga terasa menyenangkan. Bahagia itu memang sederhana.

Belajar mengoperasikan Paint selama satu semester

Sebetulnya saya selalu geli sendiri jika mengingat pelajaran komputer yang dulu saya pelajari di bangku sekolah. Seingat saya, dulu belajar Microsoft Paint termasuk ke dalam kurikulum dan ini menjadi pokok pembahasan yang cukup penting. Iyak, belajar Paint (doang) dulu sepenting itu. 

Tampilan Microsoft Paint pada Windows 98. Sumber: http://keywordsuggest.org
Tampilan Microsoft Paint pada Windows 98. Sumber: http://keywordsuggest.org
Sampai-sampai belajar untuk mengoperasikan Microsoft Paint pun dilakukan selama satu semester, dari mulai belajar untuk klik Start-All Programs-Accessories-Paint. Kemudian belajar semua fungsi tab dan menu yang ada di dalam Microsoft Paint. Bermain warna dan media yang digunakan untuk menggambar pun tak luput dipelajari, seperti fungsi "pen", "brush", atau "cat air". Menyenangkan bukan kurikulum zaman dulu? Hehe.

Microsoft Paint, aplikasi grafis yang (benar-benar) sederhana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun