Mohon tunggu...
Luthfiany Anindy
Luthfiany Anindy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang individu yang memiliki antusiasme dan motivasi, dan rasa ingin tahu yang tinggi dan mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Baikan Bukan Berarti Balikan?

16 Mei 2024   18:43 Diperbarui: 16 Mei 2024   18:44 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ketika aku mengunjungi tempat yang sama, aku menyadari bahwa ternyata selama ini waktuku telah dihabiskan bersama dia. Kemanapun dimanapun dalam kondisi apapun memulai apapun atau apapun itu selalu bersama dia. Bahkan temanku tidak banyak karena waktuku hanya bersama dia. 

Dia baik, tapi mungkin memang seharusnya kami tidak bersama dari awal. Tapi jika ini tidak terjadi maka aku tidak akan pernah merasakan senangnya jatuh cinta dan sedihnya patah hati sampai lelah. Maka dari itu aku meninggalkan tempat ini tempat dimana semua memori dimulai dan berakhir bersama dia. 

Sekarang aku sudah pergi meninggalkan tempat ini tanpa ada yang menggenggam membawaku pergi, aku hanya berjalan sendiri. Aku tidak ingin bersama siapapun bukan karena masih menyimpan ruang, tapi aku memperbaiki diri agar kelak aku menjadi seseorang jauh lebih baik. Aku menjaga diri dan pandangan aku selama ini agar suatu saat aku mendapatkan seseorang yang seperti itu juga. Aku tidak menyalahkan apapun karna setiap orang berhak memilih keputusanya, namun ini keputusanku.

Sangat sulit untuk memaafkan dan berdamai dengan diri sendiri, karna isi kepala bertentangan. Memaafkan kejadian yang pernah terjadi namun berusaha untuk tidak membenci orangnya, karena bagaimanapun dengan kejadian ini mengajarkan dan mendewasakan aku untuk kedepanya bagaimana bersikap, ini bukan hal yang mudah. Setelah sekian lama, sekarang mengungkap ini berarti tandanya aku sudah berdamai dengan diri sendiri. Aku harap selalu berbuat kebajikan dikehidupan selanjutnya.
Setiap orang mempunyai validasi masing-masing, jadi jangan pernah menyepelekan sesuatu atau menertawakannya. Setiap luka itu ada obatnya baik luar maupun dalam. Tiap obat ada dosisnya dan yang membuat takaranya adalah diri kita sendiri, apakah kurang, cukup atau lebih. Kurang tidak baik dan lebihpun tidak baik. Maka dari itu setiap luka kita tau sejauh mana kita bisa atasi untuk pulih kembali. 

Jika ingin hasil akhirnya bagus jalanya berat butuh proses yang panjang dan rumit. Apakah ditengah jalan kita berhenti atau menyimpang atau bahkan kembali mengulangi, disitulah ujianya. Jika pikiran terbuka bisa berfikir kalo benar ya ditingkatkan kalo salah ya diperbaiki. Ketika sedang diperbaikipun  pasti ada banyak kendala karna sifat manusia, maka bertahanlah sebentar lagi ya giliranya tunggu.

Maka dari itu baikan bukan berarti balikan, ada saatnya tiap orang untuk berdamai dengan dirinya agar bisa melanjutkan hidupnya jauh lebih baik dan bahagia yaitu dengan cara memaafkan orang yang sudah menyakitinya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun