Mohon tunggu...
Luthfiana Haidari
Luthfiana Haidari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

📃

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembangunan Bidang Sosial Budaya di MI Al-Huda Kota Gorontalo

6 Mei 2024   04:15 Diperbarui: 6 Mei 2024   07:24 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PEMBANGUNAN BIDANG SOSIAL BUDAYA 

DI MI AL-HUDA KOTA GORONTALO 

Luthfiana Haidari , Novianty Djafri

Management Education Department, Universitas Negeri Gorontalo

PENDAHULUAN

Kondisi sosial dan budaya yang sangat beragam dalam kehidupan bermasyarakat memerlukan sentuhan kebijakan dan tindak lanjut untuk mendukung perbaikan infrastruktur sosial budaya yang dimiliki. Infrastruktur sosial ini sangat luas karena mengangkat aspek kesejahteraan di satu pihak dan partisipasi mereka dalam pembangunan di lain pihak. Beragamnya masyarakat yang ada dapat dipandang sebagai suatu potensi pembangunan, tetapi dapat juga menjadi peluang bagi terjadinya peristiwa-peristiwa yang bersifat primodial dan partisan. Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya, sedangkan Partisan adalah pengikut partai, golongan, atau paham tertentu. Kondisi ini dapat menimbulkan ketegangan dalam masyarakat sehingga mudah emosi dan terprovokasi yang berkembang menjadi perkelahian masal antar warga masyarakat..


METODE

Dari penulisan artikel ilmiah ini, penulis menggunakan lima metode yaitu :

  • Metode Experimental atau eksperimen merupakan sebuah pengamatan yang nantinya akan dilakukan dengan teliti terutama terhadap gejala-gejala jiwa yang memang ditimbulkan secara sengaja. Selain itu, untuk contoh tentang metode experimental ini yaitu untuk mendapatkan dan mengetahui sifat-sifat umum yang berasal dari gejala kejiwaan. Hal ini bisa meliputi kemauan, pikiran, ingatan, perasaan hingga lainnya. Kelebihan dari metode tersebut yaitu dapat melakukan pengontrolan secara ketat pada faktor-faktor yang memiliki kemungkinan sehingga dapat mempengaruhi hasil dari penelitian.

  • Metode Questionnaire atau metode questioner merupakan serangkaian dari pertanyaan-pertanyaan yang mana berkaitan langsung dengan topik yang ada dalam ilmu psikologi, pendidikan dan sosial.

  • Metode Klinis Metode yang satu ini merupakan sebuah tempat diagnose dan juga pengobatan untuk berbagai macam jenis kelakuan, gangguan fisik hingga perkembangan. Oleh Karena itu, dapat disimpulkan bahwa metode klinis ini merupakan sebuah metode yang nantinya dapat digunakan dalam ilmu psikologi agar dapat menyelidiki secara detail tentang sejumlah individu.Selain itu, tujuannya yaitu untuk mengetahui individu apakah memiliki gangguan ataupun kelainan dalam batas-batas waktu yang terbilang cukup lama.

  • Metode Introspeksi ini merupakan metode penelitian yang mana akan dilakukan dengan cara mengamati ke dalam diri sendiri.Tak hanya itu saja, dalam metode ini nantinya juga bisa melihat kondisi mental seseorang dalam waktu tertentu yang meliputi perasaan, motif-motif yang ada dalam diri seseorang hingga pikiran.

HASIL PEMBAHASAN

1. Pembangunan di Bidang Sosial Budaya di MI Al-Huda Kota Gorontalo

            Strategi pembangunan sosial budaya di MI Al-Huda Kota Gorontalo merupakan suatu pendekatan yang holistik untuk mengembangkan keterampilan sosial, nilai-nilai budaya, dan sikap positif pada anak-anak. Salah satu strategi yang efektif adalah melibatkan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang mempromosikan kerjasama, dan penghargaan terhadap keberagaman budaya. Program-program seperti perayaan budaya, lomba seni tradisional, atau proyek kolaboratif antar-kelas dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan membangun rasa persatuan di antara siswa. Selain itu, pendekatan pembelajaran berbasis cerita atau dongeng tradisional dapat digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan moral secara menyenangkan. Dengan mengintegrasikan unsur-unsur budaya lokal ke dalam kurikulum, sekolah dasar dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih berarti dan mendalam, sekaligus membentuk identitas kultural anak-anak. Pendidikan karakter juga perlu ditekankan, dengan fokus pada pengembangan sikap empati, tanggung jawab, dan rasa saling menghargai. Dengan demikian, strategi ini bukan hanya berdampak pada pembelajaran akademis, tetapi juga membentuk fondasi kuat untuk kesejahteraan sosial budaya siswa di masa depan.

2. Aspek pembangunan sosial budaya di MI Al-Huda Kota Gorontalo

            Pembangunan sosial budaya di MI Al-Huda Kota Gorontalo melibatkan beberapa aspek kunci yang penting untuk membentuk siswa menjadi individu yang berkompeten secara sosial dan memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai budaya. Pertama, pengembangan keterampilan sosial menjadi fokus utama, di mana siswa diajak untuk berinteraksi dengan teman sekelas, guru, dan lingkungan sekitar.  Aspek kedua adalah pengenalan dan penghormatan terhadap keberagaman budaya. Sekolah harus menciptakan suasana yang inklusif, mengakui serta menghargai perbedaan latar belakang budaya siswa.

            Pengenalan terhadap tradisi lokal, upacara adat, dan pengetahuan tentang keanekaragaman budaya di Indonesia dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sehari-hari,  Kemudian, penting juga untuk memasukkan unsur-unsur budaya dalam kurikulum. Mata pelajaran seperti seni, musik, dan bahasa daerah dapat menjadi wadah untuk menyampaikan nilai-nilai budaya secara menyeluruh. Terakhir, penanaman nilai-nilai moral dan karakter menjadi pondasi utama dalam pembangunan sosial budaya di sekolah. Pendidikan karakter yang mencakup sikap-sikap seperti tanggung jawab, disiplin, kerja sama, dan rasa saling menghargai akan membantu membentuk pribadi siswa yang berkontribusi positif dalam masyarakat.

3. Kebijakan pembangunan sosial oleh pihak sekolah MI Al-Huda Kota Gorontalo

  •             Salah satu kebijakan yaitu peningkatan aksesibilitas terhadap kurikulum yang mencakup nilai-nilai sosial dan budaya. Ini melibatkan penyusunan kurikulum yang memasukkan mata pelajaran yang mempromosikan pemahaman terhadap keberagaman budaya dan keterlibatan sosial. Salah satu kebijakan yang penting adalah peningkatan aksesibilitas terhadap kurikulum yang mencakup nilai-nilai sosial dan budaya. Ini melibatkan penyusunan kurikulum yang memasukkan mata pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler yang mempromosikan pemahaman terhadap keberagaman budaya dan keterlibatan sosial.

 

Pembelajaran

            Pendidikan tidak hanya bertanggung jawab untuk mentransfer pengetahuan akademis, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai, norma, dan etika yang menjadi dasar budaya suatu komunitas. Melalui proses pendidikan, generasi muda dapat diajarkan untuk menghargai keberagaman budaya, memahami nilai-nilai kemanusiaan, dan mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk berinteraksi secara positif dalam masyarakat. Selain itu, pendidikan juga berperan dalam memperkuat identitas kultural dan mengajarkan pemahaman yang mendalam tentang sejarah serta warisan budaya.

REFERENSI

Tjokroamidjojo, Bintoro, 1995, Pengantar Administrasi Pembangunan, Jakarta LP3ES. : Salomo, Roy V, 2011, Slide Kuliah KTIA : Administrasi Pembangunan.

Naraswati, Kensiwi. 2013. Pembangunan bidang sosial budaya, http://kensiwinaraswati.blogspot.co.id/2013/06/pembangunan-bidang-sosial-budaya.html

Silviantika. 2012. Pembangunan sosial dan budaya, http://silviantika.blogspot.co.id/p/blog-page.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun