Cuaca panas akhir-akhir ini membuat orang mengeluh. Biasanya memang temperatur suhu normalnya 32 derajat celcius saja, tapi kali ini sampai 39 derajat celcius dan bahkan lebih. Katanya, fenomena panas yang terjadi karena adanya pergeseran matahari ke bagian selatan. Yang paling untung saat cuaca seperti itu adalah tukang jual es.
Lihat saja di pinggir-pinggir jalan, tukang jual es teler, es buah, es degan silih berganti dihampiri pelanggan. Hingga pada suatu ketika, tukang esnya yang pingsan karena dehidrasi dan sesak napas. Tukang es malang, yang diperhatikan hanya omsetnya sementar kesehatannya diabaikan.
Di antara berjejer-jejer tukang es yang ada di sepanjang jalan Trunojoyo, tampak wajah Hakim yang seperti berapi-api penuh semangat berbicara dengan temannya yang berjumlah lima orang.
"Kawan, saya punya dua tuyul di rumah" kata Hakim kepada teman-temannya.
"Mana mungkin kamu punya tuyul? Tapi aku penasaran kalau itu benar Kim. Aku sudah pernah lihat pocong, hantu, kuntilanak dan lainnya" Tanya Samsul yang berbadan kekar dengan kulit warna hitam. Sementara yang lain hanya cuek saja dan seperti tidak percaya. Sejatinya Samsul memang menyukia dunia mistis, makanya ketika diceritakan perihal tuyul sangat antusias.
"Lihat saja ke rumah nanti malam"
"Baik, aku akan datang."
Kelima kawan itu memang sering berkumpul, biasanya di akhir pekan. Hakim dan Samsul bekerja sebagai pegawai pemerintahan. Baru diangkat satu tahun yang lalu sebagai pegawai negeri. Sementara yang tiga lagi ada yang bekerja di puskesmas, rumah sakit dan di salah satu perusahaan kartu seluler. Mereka bersahabat karib sejak bangku kuliah.
***
Malam hari, ketika cahaya bulan tidak muncul karena tanggal tua, Samsul menepati janjinya datang ke rumah Hakim untuk memastikan cerita Hakim. Dalam perjalanan dia melihat cahaya jatuh seperti bintang atau meteor lewat.
Orang yang percaya dengan dunia mistis akan menyebut sebagai pana tae (istilah dalam bahasa Madura). Pana tae biasanya diidentikkan dengan sihir atau santet. Â Pukul setengah delapan Samsul sampai di rumah Hakim. Keduanya duduk di teras rumah.