Mohon tunggu...
Lutfillah Ulin Nuha
Lutfillah Ulin Nuha Mohon Tunggu... Founder Neptunus Kreativa Publishing

Tumbuh sehebat do'a ibu | Menjadi ruang bagi ide-ide yang dianggap terlalu idealis untuk dunia yang sibuk menghitung untung-rugi |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ziarah Makam Bedah Krawang Desa, Bentuk Penghormatan Leluhur Menjelang HUT RI Ke-80

15 Agustus 2025   11:41 Diperbarui: 15 Agustus 2025   11:41 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bedah Krawang Desa Gedangan, Eyang Wanar W. Permono (Dok. Lutfillah Ulin Nuha)

Walau dilaksanakan dalam lingkup terbatas, setiap tahapan berlangsung dengan tertib dan penuh rasa hormat. Tidak ada percakapan yang bersifat ringan atau mengalihkan perhatian, seluruh peserta menjaga keseriusan dari awal hingga akhir. Suasana yang hening hanya dipecah oleh lantunan bacaan tahlil, dzikir, dan doa, yang mengalun lembut di antara desiran angin dan rimbunnya pepohonan di sekitar makam.

Ziarah ini memiliki arti yang mendalam. Ia menjadi wujud rasa terima kasih kepada mereka yang telah berjasa membentuk identitas Desa Gedangan. Nilai-nilai yang ditinggalkan oleh para tokoh tersebut, seperti keikhlasan berjuang, kesederhanaan hidup, dan keteguhan hati, diharapkan dapat terus menjadi pedoman bagi generasi penerus.

Kepala Desa Gedangan dalam keterangannya menyampaikan bahwa peringatan HUT RI sebaiknya tidak hanya dipandang sebagai perayaan yang meriah, tetapi juga sebagai momen introspeksi. Mengingat jasa para leluhur, kata beliau, adalah bagian penting dari menjaga sejarah dan jati diri desa. Beliau juga menekankan bahwa meski zaman berubah, penghormatan terhadap pendahulu tidak boleh luntur.

Panitia HUT RI sendiri melihat kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk memperkuat rasa persatuan di antara perangkat desa dan unsur yang terlibat dalam penyelenggaraan peringatan kemerdekaan. Dengan berkumpul dalam suasana khidmat seperti ini, terjalin ikatan emosional yang lebih erat, sehingga koordinasi dan kerja sama dalam kegiatan lainnya pun dapat berjalan lebih baik.

Kegiatan ziarah juga menjadi sarana pembelajaran moral dan spiritual, khususnya bagi anggota panitia yang masih muda. Mereka dapat merasakan langsung makna penghormatan, bukan sekadar mendengar cerita atau membaca sejarah. Melihat dan mengikuti rangkaian prosesi membuat nilai-nilai tersebut lebih membekas dalam hati.

Menjelang pukul sebelas siang, rangkaian ziarah selesai dilaksanakan. Rombongan kembali ke balai desa dengan membawa ketenangan batin. Meski acara ini tidak dihadiri oleh warga umum, nilai dan pesan yang terkandung di dalamnya tetap relevan untuk seluruh masyarakat.

Ziarah makam Bedah Krawang Desa Gedangan bukan hanya bagian dari protokol peringatan HUT RI, tetapi juga manifestasi rasa hormat terhadap sejarah dan para tokoh desa. Tradisi ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan dan kemajuan yang dirasakan saat ini tidak lepas dari peran mereka yang telah mendahului. Dengan mempertahankan kegiatan semacam ini, Desa Gedangan menunjukkan bahwa kemerdekaan bukan hanya dirayakan dengan keramaian, tetapi juga dengan keheningan yang sarat makna.

Kadang kita terlalu sibuk memikirkan masa depan sampai lupa bahwa di belakang kita ada sejarah yang menjadi pondasi. Pagi ini mengingatkan saya bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang bendera yang berkibar atau perlombaan yang meriah. Kemerdekaan juga tentang mengingat, berterima kasih, dan mendoakan mereka yang dulu mungkin tidak pernah bermimpi akan diingat, tetapi tetap menjadi bagian dari hidup kita hari ini.

---

Luffy Neptuno

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun