Mohon tunggu...
Lutfillah Ulin Nuha
Lutfillah Ulin Nuha Mohon Tunggu... Wahabi Lingkungan

Tumbuh sehebat do'a ibu | Menjadi ruang bagi ide-ide yang dianggap terlalu idealis untuk dunia yang sibuk menghitung untung-rugi |

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

KKN Unej Terhenti, Lumajang Dihantui Reputasi Hitam Kejahatan

9 Agustus 2025   18:46 Diperbarui: 9 Agustus 2025   18:53 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lumajang Darurat : Reputasi Kelam yang Tak Kunjung Usai

Kedua komentar ini mempertegas bahwa masalah keamanan di Lumajang bukan sekadar rumor atau kabar dari luar, tetapi juga realita yang diakui dan dirasakan masyarakat sendiri.

KKN dan Gagalnya Jaminan Keamanan

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah ajang mahasiswa mengabdi dan berbaur dengan masyarakat. Di Lumajang, sejak 15 Juli 2025, sebanyak 1.070 mahasiswa Unej disebar di 102 desa. Harapannya, mereka bisa menjadi agen perubahan, membawa ide dan inovasi bagi desa-desa. Namun semua itu runtuh hanya karena faktor paling dasar yakni keamanan diri dan barang pribadi tidak bisa dijamin oleh masyarakat Lumajang itu sendiri.

Tindakan Unej menarik mahasiswa dari Lumajang patut diapresiasi dari sisi proteksi terhadap keselamatan mahasiswa. Namun di sisi lain, ini menjadi bukti nyata bahwa kabupaten ini gagal menyediakan ruang yang aman bahkan bagi tamu yang datang untuk membantu. Ini bukan hanya memalukan, tapi juga menunjukkan lemahnya deteksi dini risiko dan koordinasi keamanan dengan pihak kampus.

Foto lama saat AKBP M. Arsal Sahban menjadi Kapolres Lumajang ( Sumber :GridOto / Tahun 2019)
Foto lama saat AKBP M. Arsal Sahban menjadi Kapolres Lumajang ( Sumber :GridOto / Tahun 2019)

Pemerintah Daerah Harus Bercermin

Pemkab Lumajang tidak bisa menutup mata. Insiden ini bukan sekadar kasus pencurian biasa, melainkan pukulan telak terhadap reputasi daerah. Dampaknya lebih jauh dari hanya kehilangan motor. Kepercayaan publik, lembaga pendidikan, dan pihak luar terhadap Lumajang ikut tergerus.

Label "daerah rawan begal" akan terus melekat jika tidak ada langkah luar biasa. Penambahan patroli, pemasangan CCTV, atau razia besar-besaran bukanlah solusi jangka panjang jika tidak dibarengi penegakan hukum tegas dan pemberantasan jaringan pelaku hingga ke akar.

Keselamatan sebagai Hak Dasar

Mahasiswa KKN tidak dibekali untuk menghadapi kriminal bersenjata atau sindikat pencurian. Mereka datang dengan niat baik, bukan untuk menguji nyali di daerah rawan. Ketika daerah gagal memberikan jaminan rasa aman, apapun program pengembangan desa yang dijalankan akan selalu dibayangi rasa waswas.

Jika Lumajang serius ingin mengubah citra, insiden ini harus menjadi titik balik. Pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat perlu bersatu menutup ruang gerak begal dan pencuri. Tanpa itu, Lumajang akan terus dikenang bukan karena Semerunya yang gagah, melainkan karena jalannya yang berbahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun