Pernyataan Trump patut menjadi sinyal bahaya bagi pemerintah Indonesia. Apakah kesepakatan yang dimaksud telah melalui proses diplomasi yang transparan dan saling menguntungkan? Ataukah kita hanya menjadi objek permainan dagang antara para pemimpin negara besar?
Jika pemerintah tidak menyiapkan strategi balasan atau negosiasi ulang yang adil, maka bisa dipastikan kita akan menjadi korban dari kebijakan dagang sepihak dan ini bukan soal anti-Amerika, tapi soal menjaga martabat dan kedaulatan ekonomi nasional.
Indonesia harus berani menyuarakan prinsip resiprositas. Jika produk kita dikenai tarif, maka produk mereka pun harus dikenai hal serupa. Jika mereka meminta akses, maka kita pun harus mendapatkan perlakuan yang sama. Tidak ada alasan untuk menerima relasi dagang yang timpang hanya karena takut kehilangan "pasar Amerika."
Menuju Kedaulatan Ekonomi
Apa yang terjadi saat ini adalah pengingat keras bahwa kedaulatan ekonomi tidak akan pernah diberikan secara cuma-cuma. Ia harus diperjuangkan, dijaga, dan dipertahankan dengan kebijakan yang berani. Kita harus mempercepat hilirisasi, memperkuat industri lokal, dan memperketat seleksi terhadap investasi asing yang masuk.
Indonesia harus bisa berkata "tidak" terhadap segala bentuk kerja sama yang merugikan, betapapun besarnya negara yang mengajukan tawaran. Tidak ada kebanggaan dari menjadi negara penghasil tembaga terbaik di dunia jika kita tetap menjualnya dalam bentuk bongkahan mentah, sementara negara lain menikmati hasil olahannya.
Pernyataan Donald Trump bukan sekedar berita biasa, tetapi merupakan cerminan arah geopolitik dan ekonomi dunia yang sedang berubah cepat. Jika Indonesia tidak segera menyadari potensi ancaman di balik kata-kata manis itu, maka yang akan kita wariskan pada generasi berikutnya bukanlah kemajuan, tetapi ketergantungan.
Perdagangan seharusnya tidak menjadi jalan baru untuk penjajahan. Tapi hal itu hanya bisa dicegah jika kita benar-benar merdeka bukan hanya secara politik, tetapi juga secara ekonomi.
Ditulis oleh : Lutfillah Ulin NuhaÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI