Mohon tunggu...
Lutfillah Ulin Nuha
Lutfillah Ulin Nuha Mohon Tunggu... Founder Neptunus Kreativa Publishing

Tumbuh sehebat do'a ibu | Menjadi ruang bagi ide-ide yang dianggap terlalu idealis untuk dunia yang sibuk menghitung untung-rugi |

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Akses Penuh Amerika Terhadap RI, Kedaulatan Ekonomi Indonesia Terancam?

17 Juli 2025   00:39 Diperbarui: 17 Juli 2025   00:39 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Donald Trump Saat Menemui Pers (Sumber : Fox News)

Pernyataan Trump patut menjadi sinyal bahaya bagi pemerintah Indonesia. Apakah kesepakatan yang dimaksud telah melalui proses diplomasi yang transparan dan saling menguntungkan? Ataukah kita hanya menjadi objek permainan dagang antara para pemimpin negara besar?

Jika pemerintah tidak menyiapkan strategi balasan atau negosiasi ulang yang adil, maka bisa dipastikan kita akan menjadi korban dari kebijakan dagang sepihak dan ini bukan soal anti-Amerika, tapi soal menjaga martabat dan kedaulatan ekonomi nasional.

Indonesia harus berani menyuarakan prinsip resiprositas. Jika produk kita dikenai tarif, maka produk mereka pun harus dikenai hal serupa. Jika mereka meminta akses, maka kita pun harus mendapatkan perlakuan yang sama. Tidak ada alasan untuk menerima relasi dagang yang timpang hanya karena takut kehilangan "pasar Amerika."

Menuju Kedaulatan Ekonomi

Apa yang terjadi saat ini adalah pengingat keras bahwa kedaulatan ekonomi tidak akan pernah diberikan secara cuma-cuma. Ia harus diperjuangkan, dijaga, dan dipertahankan dengan kebijakan yang berani. Kita harus mempercepat hilirisasi, memperkuat industri lokal, dan memperketat seleksi terhadap investasi asing yang masuk.

Indonesia harus bisa berkata "tidak" terhadap segala bentuk kerja sama yang merugikan, betapapun besarnya negara yang mengajukan tawaran. Tidak ada kebanggaan dari menjadi negara penghasil tembaga terbaik di dunia jika kita tetap menjualnya dalam bentuk bongkahan mentah, sementara negara lain menikmati hasil olahannya.

Pernyataan Donald Trump bukan sekedar berita biasa, tetapi merupakan cerminan arah geopolitik dan ekonomi dunia yang sedang berubah cepat. Jika Indonesia tidak segera menyadari potensi ancaman di balik kata-kata manis itu, maka yang akan kita wariskan pada generasi berikutnya bukanlah kemajuan, tetapi ketergantungan.

Perdagangan seharusnya tidak menjadi jalan baru untuk penjajahan. Tapi hal itu hanya bisa dicegah jika kita benar-benar merdeka bukan hanya secara politik, tetapi juga secara ekonomi.

Ditulis oleh : Lutfillah Ulin Nuha 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun