Mohon tunggu...
Lutfiah Amaliyah
Lutfiah Amaliyah Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Manusia dengan keterbatasan dan berusaha untuk bergerak maju

Selanjutnya

Tutup

Diary

Setelah Kehilangan

14 Maret 2021   01:40 Diperbarui: 19 Juni 2021   11:56 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Aku mengukir disini ingin sedikit membahas tentang kehilangan. 

Siapa yang merasa baik-baik saja kala kehilangan? Siapa yang sanggup menahan gemuruh di dada kala kehilangan? Sesak yang tak berujung, sakit yang tak terlihat, sedih yang ku yakin akan berkepanjangan. Karna sejatinya kita gak pernah tau kapan kehilangan akan mewarnai hidup kita. 

Kehilangan itu sendiri adalah bukti bahwa tuhan masih mencintai seorang hamba. Kehilangan adalah bukti bahwa kebersamaan itu pernah ada. Kehilangan jua yang akan mengajarkan seorang manusia untuk tegar dalam menerima meski hati gundah gelisah. 

Bukankah setiap manusia pernah kehilangan? Tapi yang membedakan setiap kasus adalah bagaimana penerimaannya. Bagaimana caranya berusaha ikhlas menerima takdir yang ia harap tak kan pernah hadir. Bagaimana caranya melihat hikmah dari sebuah kehilangan.

Yakinlah setiap yang datang dan pergi selalu membawa pelajaran untuk kita. Entah itu dengan cara menggores luka atau meneteskan perasaan bahagia. Ada yang pergi lalu memberikan kita pelajaran bahwa tak selamanya pertemuan itu abadi. Ada yang bahkan harus pergi sembari mengajarkan kita akan ketidakmampuan melawan takdir tuhan. Ada yang sekedar singgah untuk menyadarkan kita bahwa tak semua harus disuguhi dengan hati. Bahkan, ada yang berlalu pergi agar kita sadar tak selamanya yang kita inginkan akan bertahan. Ada banyak hal di dunia ini yang gak sama sekali bisa kita paksakan, ada banyak sekali potret-potret kehidupan yang gak bisa kita abadikan. Mulai lah beranjak dan ambil satu langkah dalam mengikhlaskan. Berdiri! sudah saatnya kamu merasakan nikmatnya sebuah keikhlasan. 

Terkadang kita berfikir, apa saja yang bisa kita siapkan untuk sebuah kehilangan. Apa saja yang bisa kita lakukan untuk menebus luka sebuah kehilangan. Percayalah, yakinkan hatimu bahwa setiap sesuatu yang dimulai, Usai adalah pengakhir cerita yang paling sendu. Maka dari itu jangan pernah berharap keabadian apapun karna itu mustahil. Bukankah Allah berfirman:

"Semua yang ada di bumi itu akan binasa,"

.

"Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan."

(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 26 - 27)

Ingatlah, tegarkan hatimu. Karna setiap yang pergi pasti membawa sebuah pembelajaran meski harus ditebus dengan luka dan air mata. Mungkin sudah saatnya dia pergi, karena tugasnya sudah selesai dalam menyampaikan pesan untuk hidupmu yang tersirat sebagai perpisahan. Mungkin sudah saatnya juga kamu untuk mulai membuka diri, bahwa ketika seseorang yang kamu sayangi pergi, duniamu tak langsung runtuh, jantungmu tak langsung berhenti berdetak, tapi mungkin otakmu akan menolak menerima. Tapi sekali lagi percayalah, duniamu tak kan berhenti di detik kamu kehilangannya. Berhenti mengkambing hitamkan keadaan, karna semuanya telah diatur tuhan sedemikian rupa sehingga suatu saat nanti ketika badai telah terlewati, hujan telah berhenti, dan pelangi telah terbit lagi maka kamu akan sadar hikmah besar dari rencana tuhan yang dikemas dengan nama perpisahan. Dia pergi karna kehendak tuhan, sudah saatnya dia pergi dan menjalankan tugasnya lagi pada orang lain. Maka, akan ada juga orang-orang baru yang akan memberimu pembelajaran yang tak kan terlupakan. Sambutlah, acungkan tanganmu ke depan, tatap lebih jauh lagi. Duniamu terlalu berharga untuk sebuah penantian yang sia-sia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun