Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukankah Rumah Tak Selalu Sempurna

19 September 2025   21:02 Diperbarui: 19 September 2025   21:06 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi dibuat dengan bantuan Meta Al

Rekam jejak dan ingatan masa lalu, tidak seharusnya menjadi akar pahit yang menjadi-jadi. Tidak harus menjadi acuan di masa kini. Ketika tidak ada cinta dan tidak ada rumah bahkan tidak ada jalan pulang, yang ternyata adalah perasaan yang sebenarnya tidak demikian, harusnya ada penerimaan bukan malah menuntut dan menuntut. 

Ada kesadaran, bukankah rumah tak selalu sempurna. 

Sudah berlaksa-laksa keangkuhan, kerumitan dan kapayahan serta kegagaguan serta doa-doa entah itu karena amarah atau itu karena ketulusan, selagi masih ada kesempatan, jangan terus menjadi bajingan dan merasa lebih baik. Jika kehilangan benar-benar datang, maka pertobatan dan penyesalan tiada guna.

Bukankah rumah tak selalu sempurna, tapi rumah itu harus diisi dengan kebaikan dan musim-musim yang indah. Bukan malah membiarkan musim itu atau rumah itu diisi dengan keangkuhan dan berada di ujung sunyi, jangan pula membiarkan rumah itu dirayu oleh dosa.

Sadar pula bahwasanya jangan ada kebekuan rumah dan membiarkan sekedar baik-baik saja. Jadikan rumah itu kenangan yang tak akan bisa dilupa. Rumah adalah tempat menghilangkan kesedihan, menikmati pahit dan laranya kehidupan itu adalah dalam rumah. Rumah yang diisi oleh manusia-manusia yang sudah Tuhan ijinkan sedari awal untuk bersama. 

Kepada rumah, musim, halaman yang seringkali diumpati, yang selalu disalahkan tentang sendu, air mata yang basah dan luka yang dibiarkan menganga, tetaplah menjadi rumah yang memberikan kehangatan dan meneduhkan hati yang risau, terkadang tidak tahu apa penyebab risaunya, pun yang basah oleh hujan. 

***

Rantauprapat, 19 September 2025

Lusy Mariana Pasaribu 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun