Malam yang menyesakkan, hahaha. Menertawakan diri sendiri karena dengan bodohnya kembali jatuh pada tuaian yang tidak ditabur. Lagi-lagi seseorang itu menghancurkan, dengan tidak malu-malu melahap dan mementingkan dirinya sendiri. Di mana rasa sayang yang seharusnya ada? Â Semuanya omong kosong.
Ini masih hari keenam bulan kedua tahun ini, masih beberapa minggu lagi untuk mengakhiri tahun ini, tapi sepertinya sulit bahkan sangat sulit, bagaikan ombak laut yang ganas, seseorang itu membuihkan keaibannya sendiri. Kenapa harus menangis karena kebodohan seseorang yang tidak pernah menghargai apa yang dipunya.
Sungguh, tidak ingin mengerutu dan mengeluh, tapi perkataan-perkataan yang diucapkan itu adalah perkataan yang bukan bukan. Menjadi rapuh dan resah, untuk melanjutkan sisa malam ini pun sudah berat. Seperti burung dalam sangkar, terkunci dan tidak bisa keluar.Â
Seseorang itu bagaikan ombak laut yang ganas, mematikan dan membunuh. Tidak pernah permisi, untuk memberikan rasa sakit, tidak pernah memikirkan kebaikan yang harus dilakukan. Entah seseorang itu sudah lama mati dalam kedegilannya, entahlah.
Kepada siapa harus berteduh, jika ternyata rumah yang seharusnya menjadi rumah malah bagaikan ombak laut yang ganas pun  membumihanguskan dan dengan sengaja membuat air mata terjatuh dengan dahsyat dan liar.Â
***
Rantauprapat, 06 Februari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI