Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suatu Pagi di Oktober yang Basah

11 Oktober 2022   05:12 Diperbarui: 11 Oktober 2022   05:20 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada kesadaran yang bertamu di kepala, suatu pagi di oktober yang basah. Bukannya harus mampu memiliki pegangan hidup, bukan malah menjadi malang yang malang. Masih ada support system, Sang Maha masih percayakan sandaran yang tidak akan membiarkan goyah dan jatuh.

Pagi yang dingin hari yang di bulan kesepuluh, tidak mau membiarkan diri gagal terhadap dosa yang merayu. Keterbatasan, ketidakmampuan tidak lantas buat ketidakhati-hatian merajai. Untuk apa menuai bencana karena bermain kata-kata dan huruf-huruf mati.

Pernah lama alami gangguan kesehatan jiwa, dan parahnya hal itu terjadi atas nama cinta. Dalam diam dan persembunyian, membiarkan gaya hidup bebas. Menjadi pelaku kejahatan kelas berat, dengan dalih tidak pernah memiliki pendengar yang baik, sebenarnya itu dari ego yang melekat.

Bukankah hidup tidak melulu tentang senyuman, terkadang ada juga tangis. Tidak ada faedah dari memilih hati yang jahat. Bak limbah kehidupan, ada yang harus disingkirkan. Walau sulit, belajar menjadi diri yang menghidupi hidup dengan segala sesuatunya sesuai kadar. Memiliki rasa cukup.

Ya, suatu pagi di oktober yang basah. Bersyukur masih diselamatkan dari hati dan pikiran yang tidak seharusnya. Ada distraksi yang menghampiri, ada prosa yang menulis bahagia dan rasa harap. Ciptakan nostalgia dan rekam jejak yang beraura positif untuk kesehatan jiwa.

Percaya, tak ada yang benar-benar tahu kehidupan. Pastikan saja diri mau belajar dan bersedia untuk memberi penerimaan terhadap hal-hal yang akan terjadi dan menjadi. Sebab, apa yang menjadi artikel pilihan dan artikel utama di ragamnya bunga kehidupan, diri sendiri yang menentukan. Berusahalah tegar dan tegap.

***
Rantauprapat, 11 Oktober 2022
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun