Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kembali Aku pada Hujan

10 Februari 2021   07:07 Diperbarui: 10 Februari 2021   07:35 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Rindu. Ragu. Keduanya rasa itu bercampur jadi satu. Pada cinta yang ada di hati, aku hanya menunggu dan menanti. Apa kamu, kekasih yang kupilih untuk tempat cintaku tumbuh akan kalah-mengalah demi kebersamaan dan kebaikan. Mencairkan keterasingan.

Pada letih hati, ingin rasanya kamu membawa bahagia. Agar aku tak tersesat dan khawatir. Dan jeda ini, jeda pada dua hati tidak akan membuat berjarak. Untuk apa bertahan lama dalam keegoisan. Aku tak ingin mencintai kamu hanya dalam diam.

Walau butuh waktu bagi kamu untuk menerima bahwa keraguanmu itu keliru. Aku akan memberikan waktu itu. Aku sudah memberikan hatiku untuk kamu ada di rencana hidupku. Akhirnya, pada suatu malam di hari itu. Ada kesadaran yang bertamu di hati dan kepalamu. Ya, satu kalimat darimu, itu sangat membuatku tersentuh. Kalimat, aku masih mengharapkanmu.

Kamu mengasingkan keraguan yang berarus gaduh dari hatimu. Segala duga yang bersemayam di semesta, perlahan pudar dan gugur. Atas perjumpaanmu dengan kesadaran, perjumpaanku dengan air mata pun seketika menyusut. Dan, kembali aku pada hujan. Hujan kebahagiaan.

Kamu/aku, atas nama cinta kita mulai berjalan dengan keberterimaan dan harapan. Tak menyurutkan langkah saat kesukaran menghampiri. Aku masih ingin menyaksikan, kita berjalan lebih jauh dan terjerat pada komitmen yang lebih bermakna. Aku tak ingin kita terus seperti ini, berada dalam pohon bunga yang sebenarnya memberi ketidakpastian yang sempurna.

Kembali aku pada hujan. Hujan kebahagiaan. Tentunya ada kamu di dalamnya. Aku tak ingin membunuh harapan itu. Tak ingin mengheningkan cipta dari harapan untuk bersamamu.

***
Rantauprapat, 09 Februari 2021
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun