Mohon tunggu...
Lusi DheaAgustin
Lusi DheaAgustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Lusi Dhea Agustin seorang mahasiswa dan konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Pembelajaran Model Project Based Learning (PJBL) Berbasis Soal HOTS terhadap Peningkatan Literasi dan Numerasi Siswa SD (Lusi Dhea Aguatin)

24 Maret 2023   08:03 Diperbarui: 26 Desember 2023   12:24 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran dikelas tentunya juga tidak terlepas dari strategi dan inovasi pembelajaran yang menggunakan teknologi sebagai pemercepat proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran PJBL ( Project Based Learning) guru memiliki andil untuk mengasah daya intelektual siswa. Sejalan dengan hal tersebut Zubaidah (2017) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah model yang ideal untuk memenuhi tujuan pendidikan abad ke-21, Karena melibatkan prinsip 4C yaitu berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi dan kreativitas. Model PJBL dapat mengaitkan kemampuan berpikir berpikir tingkat tinggi siswa (Hayati, 2016).

Model PJBL juga akan mempermudah proses pembelajaran yang menggunakan kurikulum 2013. Berbasis proyek ini dimaksudkan agar para juga berpartisipasi dalam membangun suasana belajar yang bermakna. Jadi tidak hanya siswa pintar saja yang mendominasi kegiatan kelas. Tujuan dai PJBL ini adalah agar siswa mampu membuat, merancang, dan melaporkan hasil dari proses pembuatan tugas proyek. Misalnya pelaporan bisa melalui data yang sudah dimasukkan pada LKPD ( Lembar Kerja Penilaian Peserta Didik) ataupun juga bisa melalui laporan singkat yang dibuat siswa SD. Adanya integrasi antara teknologi dan inovasi pembelajaran PJBL akan menumbuhkan daya berpikir tingkat tinggi (HOTS). Beriringan dengan hal tersebut Kamin (2016) menyatakan bahwa Higher order thinking (HOTS) should be an integral part of teaching and learning, thinking skills lessons should be part of curriculum. Maksudnya adalah pemberian dari soal HOTS yang terintegrasi ini sudah merupakan bagian dari kurikulum. Soal HOTS pada proses pembelajaran yang bermodel PJBL merupakan inovasi dan strategi belajar yang diterapkan guru dalam pemberian soal HOTS selain dengan memasukkan soal HOTS pada UAS dan UTS.

 Keterampilan menyelesaikan soal HOTS menjadi tantangan dan tanggung jawab yang dilalui siswa. Ketika siswa tidak dapat menyesuaikan dengan lingkungan kelas maka dia juga akan terbebani dengan pemberian soal HOTS. Sedangkan siswa yang cerdas mereka akan menyesuaikan jalannya pembelajan. Beriringan dengan hal tersebut soal HOTS memang perlu diberikan tetapi harus sesui dengan tingkatan kelas dan kemampuan siswanya. Pelaksanaan model pembelajaran PJBL juga bertujuan untuk meningkatkan literasi dan numerasi pada siswa. Mengapa bisa demikian ? Dilansir dari Kominfo bahwa Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, tentu harus diberangkatkan dari jenjang pendidikan terutama pada Sekolah Dasar.

Lalu apa kaitannya dengan kegiatan proses pembelajaran model PJBL ?. Korelasinya adalah ketika guru memberikan tugas proyek, di dalam proyek ini terdapat metodenya, kemudian terdapat soal HOTS. Ketika para siswa tidak belajar dengan membaca dan berhitung siswa tidak akan pernah bisa melakukan tugas proyek tersebut. Dengan demikian proses berliterasi dan numerasi akan berjalan karena adanya tuntunan untuk mengerjakan soal HOTS yang ada pada kegiatan proyek. Literasi dan numerasi akan membawa dampak positif bagi setiap tugas proyek yang diberikan oleh guru. Semakin siswa berlatih, belajar, mengerjakan soal proyek maka daya berpikir kritisnya akan meningkatkan dan mereka akan melakukan berbagai berliterasi dan numerasi.

 Dalam (Permendikbud_Tahun2016_Nomor 023.Pdf, n.d.) Karakter yang dimiliki oleh Pendidikan dasar inilah yang menjadi pembeda dari pendidikan menengah, karena pada jenjang pendidikan menengah terfokus pada penguasaan akademik, sementara pada pendidikan dasar kepribadian dan literasilah yang lebih ditekankan. Dari pemaparan diatas dapat diuraikan bahwa jenjang SD begitu menekankan kegiatan berliterasi. Tanpa membaca siswa akan kesulitan dalam menganalisis dan mengerjakan soal. Siswa yang belum mendapatkan nilai baik harusnya guru lebih memperhatikan dan memotivasi agar semangat belajarnya meningkat.

Strategi pembelajaran yang bermodal PJBL ini pada dasarnya jika disesuaikan dengan perkembangan pendidikan dimasa sekarang terlebih kecanggihan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia. Adanya korelasi antara model PJBL dengan peningkatan Literasi dan numerasi menjai gambaran baru untuk merancang strategi pembelajaran yang lainnya. Memang pada dasarnya semua pembelajan harus menyeimbangkan kegiatan literasi dan numerasi namun tidak semua guru berpendapat demikian. Siswa hanyalah subyek didalam proyek ini, sedangkan guru adalah CEO dalam rangkaian pembelajaran.

Sehebat apapun kurikulum yang berlaku di negara kita jika tenaga pendidiknya tidak berkompeten dan profesional dalam menjalankan tugas maka perancangan kurikulum tidak berjalan dengan maksimal. Dengan demikian saran yang diberikan kepada dunia pendidikan Indonesia adalah tidak ada yang diunggulkan disetiap kurikulum, tidak ada yang sukses penuh dalam penerapan inovasi pembelajaran, dan tidak semua rancangan pembelajaran itu bisa terimplementasikan secara maksimal. Untuk itu pengevakuasian setiap tahun dalam dunia pendidikan perlu dilakukan dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Mari berbenah menyusun dan membangun Indonesia agar lebih maju. Lentera pendidikan masa datang berada di genggaman kita, memulai membangun negeri dari hal pendidikan melalui model pendidikan futuristik ini semoga bisa terealisasi. Dalam menyongsong kurikulum baru yang mengedepan teknologi dalam rangkaian pembelajarannya mari saling melengkapi dan meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru yang profesional. Terkadang kita bisa berencana tapi Tuhan mempunyai jalan yang terbaik. Doa kita, semoga pendidikan yang ada di Indonesia bisa terlaksana dengan optimal dan relevan dengan kebutuhan hidup. Sehingga pendidikan yang ada tidak dikuasai dan dihancurkan oleh elite penguasa.

Daftar Pustaka

Evita Devega. 2017. Kominfo Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi Cerewet di Medsos -- Kominfo. Diakses pada Kamis 28 April 2022 Pukul 08.00 WIB. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media%23:~:text%3DMenurut%2520data%2520UNESCO%252C%2520minat%2520baca,1%2520orang%2520yang%2520rajin%2520membaca!&ved=2ahUKEwihjqTFx7X3AhUVS2wGHXowAlsQFnoECAQQBQ&usg=AOvVaw0Xby81M9cFii6rIzFSLGNx

Hayati. 2016. Effektivitas Student Worksheet Berbasis Project Based Learning Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi. Jurnal Pendidikan, 1(3): 468-474.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun