Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Seremoni Ingatan tentang 2022

29 Desember 2022   13:12 Diperbarui: 31 Desember 2022   21:00 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Januari

Januari mengucapkan selamat datang saat aku membuka mata
pada suatu pagi yang habis dimandikan oleh hujan semalam

"Selamat tahun baru. Semoga kau tak lagi membawa masa lalu."

Februari, Maret, April

Rasanya baru kemarin aku membuat resolusi
satu, untuk lebih tabah dari hujan bulan Juni;
dua, untuk lebih ikhlas melepas yang fana;
tiga, untuk tetap menulis ingatan agar tak hilang ditelan zaman

"Sepertinya kau melupakan sesuatu. Dia yang seharusnya sudah jauh, mengapa masih hidup dalam kepalamu?"

Mei, Juni, Juli

Debu kemarau mengubur jejak dan seluruh percakapan kita
setelah melalui perseteruan yang berlarat-larat dengan hujan yang ngotot ingin menyuburkan kenangan
Ingin kusiapkan perkabungan, batu nisan, lagu kematian dan sekuntum bunga
untuk percakapan kita yang mati
dan sosokmu yang kini menjadi anonim

Agustus

Aku tidak harus larut dalam euforia
Tidak semestinya kalah oleh resah
Aku hanya perlu melesapkannya dalam kata-kata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun