Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ageisme, Ketika Bekerja Dibatasi oleh Syarat Usia Maksimal

14 November 2022   12:09 Diperbarui: 14 November 2022   15:18 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi resume melamar kerja (SHUTTERSTOCK/Fizkes)

Ageisme merupakan salah satu hal yang membuat para pencari kerja beranggapan kalau cari kerja di Indonesia itu ribet. 

Persyaratan kerja, termasuk menerapkan batasan usia maksimal sering dianggap tidak masuk akal. Lha wong bukan jenis pekerjaan yang butuh ketahanan fisik macam olahragawan, kok pakai batasan usia. 

Keresahan inilah yang juga ditangkap lalu ditulis oleh Ethenia Novianty Windaningrum di The Jakarta Post melalui artikel berjudul Too old for the job? Stop age discrimination. 

Dalam artikelnya, penulis yang ketika itu sudah tinggal dan bekerja di Denmark selama tiga tahun mengatakan bahwa selama tinggal dan bekerja di sana, ia belum pernah menemukan lowongan kerja yang mematok usia maksimal. 

Penulis juga mengungkapkan bahwa di Denmark ia biasa menemukan pekerjaan-pekerjaan---yang  kalau di Indonesia lazimnya diisi oleh orang-orang muda---diisi pula oleh orang-orang tua. 

Misalnya, ia menemukan banyak laki-laki tua bekerja sebagai petugas kasir sebuah supermarket. Tak sedikit pula ia temukan sopir bis berusia senja. Bahkan ada yang sudah berusia di atas 60 tahun. 

seorang karyawan muda mendiskusikan project dengan karyawan senior-photo by Andrea Piacquadio from pexels
seorang karyawan muda mendiskusikan project dengan karyawan senior-photo by Andrea Piacquadio from pexels

Lantas, apa motivasi suatu instansi atau perusahaan menerapkan batasan usia maksimal untuk posisi tertentu? 

Selain stereotipe dan prasangka, ageisme dalam dunia kerja lahir karena adanya ekspektasi sosial terhadap orang-orang pada jenjang usia tertentu. 

Misalnya, usia 22-24 tahun dianggap sebagai usia ideal seorang fresh graduate. Itu sebabnya, lowongan kerja untuk posisi staf atau entry level, rata-rata batas usia maksimalnya tidak lebih dari 30 tahun. 

Sementara usia di atas 30 atau 35 tahun, seorang pekerja dianggap sudah punya karier yang stabil dan mapan. Di usia itu juga, pekerja dianggap sudah menikah dan memiliki anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun