Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kebakaran Hutan, Faktor Alam atau Manusia yang Lebih Sering Jadi Penyebabnya?

28 September 2021   17:20 Diperbarui: 28 April 2022   05:49 5744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kebakaran hutan | photo by Vladyslav Dukhin from pexels

Seperti halnya kebakaran ladang gambut di lingkar Arktik yang dapat melepaskan hingga 244 megaton karbon dioksida. Jumlah itu tercatat sebagai rekor terbesar dengan persentase 35% lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. 

Tumbuhan yang Dapat Beradaptasi di Tengah Kebakaran Hutan

ilustrasi pohon sequoia, salah satu tumbuhan yang dapat bertahan dari kebakaran hutan di California, AS | photo by Laura Camp from canopy.org
ilustrasi pohon sequoia, salah satu tumbuhan yang dapat bertahan dari kebakaran hutan di California, AS | photo by Laura Camp from canopy.org

Hampir semua sepakat bahwa kebakaran hutan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan, kesehatan, sosial dan ekonomi masyarakat. Namun tahukah Anda bahwa ada tumbuhan yang dapat beradaptasi di tengah kebakaran hutan?

Laman BBC Future dalam artikelnya yang berjudul Five Myths About Wildfires menyebutkan bahwa kebakaran juga memiliki peran krusial dalam keberlangsungan suatu ekosistem selama ribuan tahun dan adanya kehidupan yang berkembang setelah kebakaran terjadi.

Contohnya seperti yang terjadi pada pohon sequoia dan tusam (Pinus merkusii) di mana kebakaran atau panas api dan suhu tinggi dapat membantu perkembangbiakan tumbuhan ini. 

Keduanya termasuk jenis konifer atau tumbuhan runjung, yaitu sekelompok tumbuhan berbiji terbuka (tumbuhan yang bijinya tidak dilindungi oleh bakal buah) yang memiliki runjung sebagai organ pembawa biji.

Agar dapat berkembang biak, pohon sequoia dan tusam membutuhkan panas api untuk dapat memecahkan kulit biji yang keras sehingga biji dapat berkecambah dan menjadi semai anakan baru.

Erupsi gunung berapi yang memuntahkan beberapa material, seperti lahar, gas pyroclastic flows dan awan panas dapat menyebabkan kebakaran yang turut menghanguskan tumbuhan-tumbuhan yang hidup di sekitarnya.

Namun kebakaran yang ditimbulkan oleh awan panas juga dapat mendorong terjadinya suksesi sekunder. 

Suksesi sekunder terjadi jika masih tersisa beberapa individu tanaman yang masih hidup, bertunas atau tersisa warisan biologisnya pasca erupsi atau kebakaran akibat awan panas.

Lahan yang gundul akibat erupsi dan tertutupi lahar yang mengeras, perlahan-lahan akan retak. Dari retakan itulah muncul tumbuhan pionir, seperti lumut dan paku-pakuan, yang dapat memfasilitasi tumbuhnya tumbuhan tingkat tinggi (tumbuhan berbiji yang berkembang biak secara seksual) lain di area tersebut.

Manakah yang Lebih Sering Menjadi Penyebab Kebakaran Hutan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun