Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bagaimana Jejak Karbon Mampu Mendorong Terjadinya Perubahan Iklim?

6 September 2021   12:55 Diperbarui: 7 September 2021   04:00 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jejak karbon | gambar diunduh dari azocleantech.com

Semakin banyak aktivitas manusia semakin tinggi pula emisi karbon yang dihasilkan. Semakin tinggi emisi karbon yang dihasilkan, semakin besar pula dampaknya terhadap perubahan iklim.

Jejak karbon dapat dihitung secara tahunan yang nantinya akan diperoleh hasil berapa kg emisi karbondioksida yang kita hasilkan selama setahun (kgCO2e). 

Kita dapat menghitungnya dengan bantuan kalkulator jejak karbon yang banyak tersedia di internet. 

Ada dua jenis jejak karbon yang dihasilkan oleh manusia, yaitu jejak karbon primer dan jejak karbon sekunder. 

Jejak karbon primer adalah jejak karbon yang berasal dari proses pembakaran langsung bahan bakar fosil, seperti penggunaan kendaraan bermotor. Sementara jejak karbon sekunder adalah jejak karbon yang berasal dari siklus produk-produk yang digunakan sehari-hari, mulai dari proses pembuatan hingga penguraian, contohnya konsumsi makanan.

Jejak karbon yang berasal dari penggunaan kendaraan bermotor dapat diketahui dari jenis transportasi (kendaraan pribadi atau umum) dan berapa liter bahan bakar yang digunakan (dilihat dari rata-rata jarak tempuh pergi-pulang untuk melakukan aktivitas harian, seperti ke kantor, mengantar anak sekolah, berbelanja, ke pusat kebugaran dan sebagainya).

Jejak karbon juga dapat kita temukan dalam sepiring makanan yang kita makan sehari-hari. 

Ada beberapa jenis bahan makanan yang mengandung jejak karbon tinggi dan rendah. Daging merah, terutama daging sapi dan domba, mengandung jejak karbon paling tinggi dibanding jenis makanan lainnya. Sementara jejak karbon terendah terdapat pada sayur dan buah-buahan.

jejak karbon dalaam menu makanan kita | gambar diunduh dari wanaswara.com
jejak karbon dalaam menu makanan kita | gambar diunduh dari wanaswara.com

Adapun aktivitas lainnya yang meninggalkan jejak karbon adalah penggunaan listrik dan air. 

Jejak karbon yang berasal dari penggunaan listrik tergantung dari jenis pembangkit listrik yang digunakan (batu bara, bahan bakar diesel, nuklir, tenaga surya, air, angin dan sebagainya).

Dampak Jejak Karbon Terhadap Perubahan Iklim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun