Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Hati-hati dengan Pengeluaran-pengeluaran Kecil!

14 Agustus 2020   11:18 Diperbarui: 15 Agustus 2020   22:01 2475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo by Karolina Grabowska from pexel

"Hati-hati dengan pengeluaran kecil, karena keretakan kecil dalam kapal besar sekalipun dapat menenggelamkan kapal tersebut"

-Benjamin Franklin-

Kalau bicara tentang uang dan keuangan, pembahasan-pembahasan yang melekat pasti tidak akan jauh-jauh dari profil uang itu sendiri, seperti jenis uang, manfaat uang hingga cara mengelola dan merencanakan keuangan yang sehat. Ada banyak buku, video di YouTube dan artikel di internet yang menjelaskan tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan. 

Berbagai strategi dan formula pengelolaan keuangan pun bermacam-macam. Ada yang menggunakan prinsip 50-20-15-5 dimana 50% dari penghasilan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, 20% untuk dana darurat atau ditabung, 15% untuk investasi dan 5% untuk kegiatan amal. Selain itu, ada pula yang menerapkan prinsip 60-30-10, 50-30-20, 50-40-10 dan berbagai macam prinsip lainnya. 

Terserah Anda mau menggunakan prinsip yang mana. Tinggal Anda sesuaikan saja dengan kemampuan dan kebutuhan. Karena mau prinsip apapun yang Anda gunakan, tujuannya sama saja, yaitu untuk melatih Anda menjadi lebih disiplin dalam mengatur keuangan. 

Salah satu tips pengelolaan keuangan yang sering ditekankan adalah mencatat setiap pemasukan maupun pengeluaran kita sehari-hari. Pencatatan ini akan berguna sebagai bahan evaluasi pengeluaran mana saja yang sering over budget sehingga kita dapat menemukan solusi untuk menekan pengeluaran pada pos-pos tersebut. 

Disadari atau tidak, kita sering kali meremehkan pengeluaran-pengeluaran kecil yang nilainya tidak seberapa. Namun jika pengeluaran-pengeluaran tersebut diakumulasi dalam sebulan atau bahkan setahun, nilainya lumayan menguras kantong. 

"Ah, cuma seribu doank sih kecil. Nggak bikin miskin juga"

Bilangnya sih begini, tapi ketika uang yang dimiliki tahu-tahu sudah habis duluan sebelum waktunya, baru deh bingung uangnya lari ke mana. 

Nah, kalau sudah begini, jangan lupa dicek juga, adakah pengeluaran-pengeluaran kecil yang sering dilakukan? Seberapa sering Anda melakukannya dalam seminggu atau sebulan? Memangnya apa saja sih pengeluaran-pengeluaran kecil yang sering kita remehkan dan luput dari perhatian? 

1. Biaya Parkir

Banyak tempat umum yang dijaga oleh tukang parkir sehingga membuat Anda, mau tidak mau harus mengeluarkan barang seribu dua ribu rupiah untuk bayar parkir. 

Entah itu ketika Anda habis belanja di supermarket atau pasar tradisional, makan di warung makan, ambil uang di ATM Center, hang out bersama teman-teman di mall atau ketika Anda sedang jalan-jalan ke tempat-tempat wisata. 

Misalnya, dalam sehari ini kita pergi ke ATM Center dan warung makan. Ternyata di masing-masing tempat tersebut, kita harus bayar parkir Rp 2.000. Berarti dalam sehari kita mengeluarkan uang Rp 2.000 x 2 = Rp 4.000 untuk parkir. 

Lalu, pertanyaannya, dalam sehari berapa kali Anda pergi ke tempat-tempat yang membuat Anda harus mengeluarkan uang untuk bayar parkir? Berapa rupiah yang dikeluarkan dalam seminggu atau sebulan? 

Belum lagi kalau Anda suka pergi ke mall dimana biasanya biaya parkir akan dihitung per jam. Katakanlah biaya parkirnya Rp 2.000/jam. Misalnya Anda menghabiskan waktu 4 jam. Berarti Anda harus membayar Rp 2.000/jam x 4 jam = Rp 8.000. Itu sekali nge-mall. 

Lalu, berapa kali dalam seminggu Anda pergi ke mall? Berapa lama waktu yang Anda habiskan tiap main ke mall (rata-rata)? Ini saya asumsikan kalau kendaraan yang digunakan adalah sepeda motor. Jika Anda mengendarai mobil, ya pasti biaya parkir yang dikeluarkan akan lebih mahal. 

2. Beli Minuman 

Berbeda dengan makanan yang memang sudah dianggarkan pengeluarannya sebagai kebutuhan pokok, minuman sering kali terabaikan dari pengeluaran kita. Coba hitung berapa rupiah yang kita habiskan untuk jajan minuman dalam sehari. 

Beli air mineral botol ukuran 600 ml saja paling tidak bisa membuat kita mengeluarkan sekitar Rp 3.000-Rp 6.000 per botolnya. Sesering apa Anda jajan minuman dalam seminggu? Berapa rata-rata uang yang Anda keluarkan untuk beli minuman dalam sehari, seminggu bahkan sebulan? 

Alternatif untuk menghemat pengeluaran ini adalah dengan bawa minum sendiri dari rumah ketika bepergian. Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini yang memang lebih aman jika kita membawa bekal makanan maupun minuman sendiri. 

Oiya, ini juga berlaku bagi Anda yang suka jajan gorengan, cilok, cimol, batagor dan jajanan-jajanan lainnya yang biasa dijual keliling. Hayoo, ada yang pernah coba menghitung? 

3. Biaya Administrasi Bank 

Seberapa sering Anda melakukan transfer beda bank dalam sebulan? Biasanya untuk transfer antar bank akan dikenakan biaya Rp 6.500. 

Kalau cuma sekali dua kali mungkin tidak masalah. Tapi jika sering dilakukan, hal ini lumayan menguras saldo di rekening Anda. Misal, dalam sebulan Anda melakukan 5 kali transfer beda bank dengan biaya administrasi sebesar Rp 6.500. 

Berarti dalam sebulan Anda bisa mengeluarkan Rp 6.500 x 5 = Rp 32.500 hanya untuk biaya transfer antar bank. Belum lagi kalau saldo di rekening Anda harus dipotong biaya seperti monthly card charge dan biaya administrasi tiap akhir bulan. 

Nah, untung mengatasi hal ini bisa diakali dengan memanfaatkan aplikasi transfer antar bank yang biaya transfernya lebih murah atau bahkan gratis, seperti Dana, Link Aja, Gopay, Flip dan sebagainya. 

Memperhatikan pengeluaran-pengeluaran kecil seperti ini bukan berarti kita terlalu perhitungan dan pelit. 

Sebagaimana yang sudah saya sampaikan di awal, bahwa pengeluaran kecil yang sering dilakukan pun jika diakumulasi, jumlahnya bisa cukup besar dan menguras dompet Anda. Dan bisa jadi inilah salah satu sebab uang Anda cepat habis sebelum tanggal gajian. 

Semoga penjelasan seadanya ini dapat bermanfaat bagi kita sehingga lebih hati-hati dalam mengatur keuangan. 

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun