Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meraih Pahala Dobel

5 November 2022   15:26 Diperbarui: 5 November 2022   15:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
K.H. Subhan Ma'mun Pengasuh Pondok Pesantren Luwungragi Bulakamba Brebes. Dokpri


Meraih Pahala  Dobel

Masjid Luqmanul Hakim klampok Bulakamba Brebes (Minggu, 30/10/2022), ngaji kitab Tafsir Munir yang dibacakan oleh K.H. Subhan Ma'mun setiap minggu jam 8 pagi.

Catatan yang dapat penulis pahami dari ngaji minggu pagi ini diantaranya :

Menurut K.H. Subhan Ma'mun, cinta itu tak bisa dibagi, karena cinta sendiri itu suci. Adapun kalau dalam perjalannya cinta ada yang tidak baik. Berarti cinta tersebut sudah dinodai oleh tangan manusia itu sendiri

Cinta itu satu kesatuan yang utuh, sangat sulit untuk dibagi-bagi dan  memberi cinta dengan porsi yang sama, pada anak maupun istri. Cinta sejati akan diberikan pada satu orang. Oleh karena itu, tidak boleh
menampakkan perbedaan antara perkataan dan perbuatan, dalam mengimplementasikan cinta, terhadap orang yang dicinta, seperti  kepada anak dan istri.
 
Seumpamannya ketika laki-laki ingin memiliki istri lebih dari satu, maka sangat sulit bagi  sang suami untuk  berbuat adil, karena adil itu sendiri suatu hal yang sulit. Dan jangan sampai yang pertama dicerai, bahkan tidak dinafkahi  

Jangan jadikan wanita seperti ada  di dalam penjara, dicerai tidak, dinafkahi juga tidak. Janganlah melakukan hal tersebut. Karena hal itu akan menyakiti hati wanita.

Apabila memiliki istri dua dan tidak bisa adil, walaupun berusaha semangat untuk berbuat adil, dipastikan akan ada yang lebih disayang dari salah satunya. Jika memilih salah satunya, dipastikan ada istri yang tertinggal. Tetaplah berbuat baik kepada keduanya, walaupun tidak berbuat secara maksimal.

Kalaupun ingin berpisah dengan pasangan yang lama, maka pisahlah dengan cara yang baik dan damai atau tidak saling menjelek-jelekkan. Karena dengan cara ini maka Allah akan mencukupi kebutuhannya.

Berpisahlah dengan damai dan baik, karena hal itu akan mendatangkan dan  mendapatkan kebaikan.  Baik untuk kedua pasangan dan rizki yang berkah karena tidak ada niat ingin untuk menjelek-jelekkan.

Kemudian dari kedua-duanya, menjaga tanpa tajassus biar tidak timbul permusuhan, maka selamanya akan terjaga komunikasi yang baik pula. Allah SWT sangat senang, melihat manusia menutupi rahasia orang lain, dan tidak menyakiti keduanya.

Cinta datang  dari hati dan kadang  kehadirannya  di luar dari kemampuan manusia. Karena cinta sendiri  milik Allah SWT.

Oleh karena itu, jadilah manusia yang selalu taat kepada Allah SWT. Bagaimana  engkau  (manusia) kufur terhadap Allah SWT,  padahal semuanya milik Allah SWT, apa yang ada di langit dan bumi.

Taatnya makhluk tidak mempengaruhi kedudukan Allah SWT.  Begitu juga maksiatnya juga tidak berpengaruh. Karena Allah SWT tidak membutuhkan apapun dan tidak terpengaruh oleh siapapun.

Allah SWT memberikan kemampuan pada manusia hanya 30%, itulah peran akal manusia  dalam keberhasilanya melakukan sesuatu. Sedangkan 70 %  itu karena kekuatan Allah SWT.

Manusia dalam melakukan sesuatu untuk meraih kesuksesanyanya hanya  ada satu, tawakkal kepada allah SWT. Usaha semaksimal pun hanya mampu memberikan sumbangsih maksimal 30%. Sedangkan yang lain, ada ditangan Allah SWT.

Allah mampu menghancurkan kaum,
logika manusia,  bumi dan langit yang sudah baik dihancurkan rata tak berbentuk, seketika itu dan saat itu pula. Dan Allah Swt tidak merasa rugi maupun disayangkan karena hal tersebut, tidaknya menjadi sifat Allah. Karena  Allah Swt mampu mendatangkan kaum yang baru dan mengganti dengan hal yang baru pula. Ada istilah brebes "Ora Melas" dan Allah tdk bisa diajak kompromi.

K.H. Subhan Ma'mun mengingatkan kepada jamaah ngaji, untuk hanya berniat mencari ridho Allah. Sebagaimana menanam padi tidak hanya  memiliki orientasi panen semata, tetapi didalamnya, ada perilaku bisa berzakat dan berbagi kebahagiaan bersama.  Sehingga apa yang dilakukan memiliki fahala yang doble. Ngaji dan ridho, panen dan zakat.

Oleh karena itu, ketika bekerja dan berangkat kerja tidaklah hanya niat untuk menggugurkan perintah dan kewajiban bekerja. Tetapi juga bekerja dan displin dalam bekerja untuk mendapatkan anak yang shalih.

Sebagaimana apa yang disampaikan Kyai Ma'mun walaupun dalam kondisi sakit, beliau tetap berangkat mengajar. Hal ini beliau lakukan agar memiliki anak yang shalih dan shalihah.

Ngaji Karo Kang Kaji, lukmanrandusanga,Sabtu (5/11/2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun