"Apakah mereka yang membagikan rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."Â
Juga bisa dikaitkan dengan hati manusia yang berubah- ubah sesuai firman Allah surat Thaha Ayat 1-6 yang artinya 'Thaahaa. Kami tidak menurunkan kepadamu Al Quran supaya kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut kepada Allah. Yaitu (Al Quran) yang diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Tuhan Yang Mahapemurah, yang bersemayam di atas arsy. Milik-Nya semua yang ada di langit, semua yang ada di bumi dan apa yang ada di antara keduanya serta semua yang di bawah tanah."
Orang Jawa selalu membawa atau meletak keris selalu keadaan terbaik, hal tersebut memiliki makna tersirat. Abdi dalem Keraton Yogyakarta menjelas hal tersebut pada penulis bahwasanya manusia lahir dalam suci seiring bertambahnya usia manusia sering melakukan kesalahan yang menyebabkan manusia memiliki banyak dosa supaya kembali suci lagi manusia perlu melakukan lelaku seperti minta ampunan kepada sang pencipta, beribadah kepada sang pencipta dan berbuat baik kepada sesama.Â
Hal tersebut sesuai dengan ajaran tasawuf, manusia untuk mencapai kesucian melalui beberapa tahapan yang disebut Maqam. Urutan Maqam yaitu: Al-Taubah, At-Taqwa, Al-Wara, Al-Syukur, Al-Zuhud, Al-Faqr, Al-Tawakkal, Al-Ridha, Al-Mahabbah, Ma'rifat Billah.