Sang raja menatapku merendahkan. Aku merasakan perasaan merinding menjalar di tulang belakangku.
"Baiklah kalau begitu. Ren, Motoyasu, dan Itsuki, benar?"
"Yang Mulia, kau melupakan aku."
"Ah ya, maaf, tuan Naofumi."
Jadi pria tua itu agak lemot dalam penyerapan. Tapi kau tau... aku masih merasa agak janggal diantara mereka semua yang ada disini. Dan sekarang dia lupa memasukkan aku kedalam daftar semacam itu?
"Baiklah, para Pahlawan. Silahkan periksa status kalian, dan beri diri kalian sendiri sebuah evaluasi objektif."
"Huh?"
Apa yang dia maksud dengan status?!
"Maaf, tapi gimana cara kami mengevaluasi diri kami sendiri?" tanya Itsuki.
Ren mendesah keras, seperti dia nggak mau repot-repot menjelaskan hal itu pada kami. "Maksudmu kalian semua belum menyadarinya? Tidakkah kalian menyadarinya diaaat kalian tiba disini?"
Oh ayolah, dia tau segalanya. Apa begitu? Kurasa dia jenius.