Mohon tunggu...
Lugas Wicaksono
Lugas Wicaksono Mohon Tunggu... Swasta -

Remah-remah roti

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menanti Metro TV Mewancarai Eksklusif Hilman Mattauch

20 November 2017   18:05 Diperbarui: 20 November 2017   18:25 2642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setya Novanto dan Hilman Mattauch/Twitter @ulinyusron

Selama bertugas, Hilman dikenal di kalangan kolega-koleganya sesama jurnalis dekat dengan sejumlah pimpinan DPR. Dilansir dari Tribunnews, dia dipercaya sebagai Ketua Pressroom DPR periode 2014-2016. Biasanya salah satu tugasnya adalah menjembatani hubungan komunikasi seluruh jurnalis yang bertugas di DPR dengan narasumbernya untuk memudahkan ketika liputan. 

Saking dekatnya dengan Setya Novanto sampai-sampai akun twitternya @mattauch_hilman jadi seperti buzzer-nya Setnov. Hilman kerap me-retweet cuitan Novanto. Pernyataan Novanto bisa sangat mudah ditemui di twitter-nya. Ia juga getol membela Novanto, terutama saat dianggap akting oleh warganet. Salah satunya saat Novanto dituding berpura-pura menelpon ketiks akan diwawancarai sementara layar WA-nya nyala. Sampai-sampai dia membuatkan video khusus demi membela Novanto.

Reporter Tirto, Ahsan Ridhoi, beberapa kali menyaksikan Hilman menggunakan mobil Fortuner bernopol B 1732 ZLO. Saat penetapan Novanto sebagai tersangka untuk kali kedua, 10 November lalu, Hilman pun berada di rumah Novanto. Mobil Fortuner yang menabrak tiang juga terlihat terparkir di rumah Novanto. Hilman saat itu bahkan berperan menghubungkan wartawan dengan Sekjen Golkar Idrus Marham yang berada di dalam rumah Novanto. Sebab hanya Hilman wartawan yang boleh masuk ke rumah Novanto.

Selain itu, Dewan Pers juga telah menduga kalau Hilman telah melanggar KEJ. Terlebih mengenai keberadannya bersama Novanto ketika politisi itu berstatus buronan KPK. Terlebih ketika kecelakan terjadi, dia bertindak sebagai sopir tanpa sepengetahuan Metro TV. Kini tinggal menunggu saja kalau terbukti bersalah sanksi apa yang akan diberikan Dewan Pers kepada Hilman.

"Dari sisi etika profesi, Hilman adalah wartawan, kenapa dia mendampingi, menyopiri, orang yang sedang dicari KPK. Wartawan tidak boleh menjadi sopir atau pengawal seorang yang tengah dicari aparat penegak hukum," kata Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo dilansir dari Detik.com

Sementara Andreas Harsono tidak mempermasalahkannya kalau keberadaan Hilman bersama Novanto ketika itu untuk kepentingan peliputan. Namun menjadi lain kalau keberadaannya itu sebagai orang dekat untuk melindungi Novanto. Andreas mempertanyakan penggunaan mobil yang bukan kendaraan operasional Metro TV untuk menjemput Novanto.

Ia bahkan berharap Metro TV mendalami keterlibatan jurnalisnya dalam kasus korupsi Novanto. Tidak salah kalau stasiun televisi berita itu mewancarai eksklusif eks jurnalisnya sendiri untuk mengungkapkan skandalnya. Seperti yang dilakukan Metro TV terhadap narasumber-narasumber lain ketika mengungkap kasus dalam kapasitasnya sebagai televisi berita.

"Metro TV harus membuka keterlibatan jurnalisnya sendiri. Mereka wajib mewawancara Hilman secara tradisi jurnalistik, karena aneh jika Metro tidak meliput secara independen," jelasnya.

Harapan yang sama juga disampaikan warganet @ulinyusron. Di twitter-nya dia mencuit "Hilman Mattauch, sopir dadakan papa adalah Koordinatoriat Wartawan Parlemen tahun 2016, yang juga jurnalis MetroTV.  KPK perlu dengar keterangannya kenapa bisa menjadi sopir dadakan papa. Metro TV bisa wawancara eksklusif wartawannya sendiri," tulisnya.

Kini setelah Novanto tertangkap KPK justru Hilman yang tidak diketahui keberadaannya setelah peristiwa kecelakaam itu. Bahkan dia menjadi buron kolega-koleganya sesama jurnalis yang ingin mengkonfirmasi kedekatannya dengan Novanto. Beberapa kali sejumlah jurnalis menghubunginya tetapi tidak berhasil. Kalau saja Metro TV berhasil mendapatkan wawancara eksklusif eks jurnalisnya itu, maka percayalah mereka akan semakin terdepan sebagai televisi berita. Pemirsa bisa menjadikan rujukan dalam menonton tayangan berita karena sudah teruji independensinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun