Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... Jurnalis - WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

KAI Terbitkan Obligasi Senilai Rp3 Triliun

15 Juli 2022   08:43 Diperbarui: 15 Juli 2022   08:44 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dirut KAI, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI, Direktur CIMB, dan Direktur BRIDS saat press statement. (Sumber: Dokumentasi KAI)

Kereta Api Indonesia (KAI) kembali menerbitkan obligasi pada tahun 2022 dalam bentuk obligasi dan sukuk dengan skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) pada 14 Juli 2022.

Total emisi obligasi dan sukuk yang ditawarkan sebesar Rp3 triliun dengan tenor 3, 5, dan 7 tahun. Adapun untuk Penjamin Pelaksana Emisi, KAI menunjuk Mandiri Sekuritas, CIMB Sekuritas, dan BRI Danareksa Sekuritas.

Obligasi dan sukuk terbagi menjadi 2 seri, yaitu Seri A dan Seri B. Seri A berjangka waktu 5 tahun dengan asumsi tingkat kupon sebesar 7,45-8,10% per tahun. Sementara, untuk Seri B berjangka waktu 7 tahun dengan asumsi tingkat kupon sebesar 7,80-8,50%.

Bunga obligasi dan sukuk akan dibayarkan triwulan sesuai tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi dan sukuk.

Menurut keterangan Direktur Utama (Dirut) KAI Didiek Hartantyo, pada pertemuan investor (Investor Gathering) di Hotel Ritz Carlton Jakarta, hasil penawaran umum tersebut akan dipergunakan untuk peningkatan angkutan kereta api, baik kereta barang maupun kereta penumpang.

Obligasi dan sukuk yang ditawarkan telah mendapatkan peringkat idAA+ (stable) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada 13 April 2022.

Kinerja Keuangan KAI

Pemaparan Kinerja KAI oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI. (Sumber: Dokumentasi KAI)
Pemaparan Kinerja KAI oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI. (Sumber: Dokumentasi KAI)

Sepanjang tahun 2017-2019, KAI mencatatkan pertumbuhan yang stabil. Dengan adanya pandemi Covid-19 pada tahun 2020, kinerja keuangan KAI sempat mengalami penurunan.

Di tahun 2021 KAI berhasil melakukan pemulihan yang berdampak pada penurunan rugi bersih meskipun masih masa pandemi. Kinerja keuangan di tahun 2021 membaik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dibuktikan dengan arus kas operasi positif mencapai Rp723 miliar.

KAI juga mencatatkan kinerja positif dari peningkatan volume angkutan barang dan penumpang pada kuartal I (Q1) 2022.

Volume angkutan barang pada Q1-2022 sebesar 12,5 juta ton, meningkat 15% dibanding Q1-2021 yaitu sebesar 10,9 juta ton. Sementara untuk volume penumpang pada Q1-2022 tercatat sebesar 51,7 juta penumpang, meningkat 33,7% dibanding Q1-2021 yang tercatat sebesar 38,6 juta penumpang.

Peningkatan volume pada angkutan penumpang dan barang pada Q1-2022 berdampak pada kenaikan kinerja profitabilitas dan arus kas operasi.

Profitabilitas meningkat 110,7% pada Q1-2022 dibandingkan dengan Q1-2021. Pada periode yang sama, arus kas operasi mengalami peningkatan sebesar 73,6%.

Rencana KAI dalam Penerbitan Obligasi dan Sukuk

Penyampaian materi oleh Dirut KAI pada Investor Gathering. (Sumber: Dokumentasi KAI)
Penyampaian materi oleh Dirut KAI pada Investor Gathering. (Sumber: Dokumentasi KAI)

KAI berupaya menjadi pilihan transportasi logistik dan penumpang di masa mendatang dengan melakukan peningkatan angkutan barang dan penumpang.

Untuk angkutan barang, hingga saat ini, angkutan batu bara menjadi komoditas penyumbang volume terbesarnya. KAI telah mengangkut 38,36 juta ton batu bara pada tahun 2021. Jumlah tersebut mencakup 76,32% dari total angkutan barang KAI dengan jumlah sebesar 50,26 juta ton.

Pada tahun 2027, KAI menargetkan pertumbuhan volume angkutan batu bara sebesar 174,38% atau meningkat menjadi 105,25 juta ton dibandingkan volume angkutan batu bara pada tahun 2021.

Sebagai langkah untuk mendukung pertumbuhan tersebut, KAI akan melakukan pembaharuan sistem persinyalan serta membangun jalur ganda untuk meningkatkan kapasitas lintas, sehingga lebih banyak kereta api yang beroperasi.

Di samping itu, KAI juga akan melakukan pengembangan fasilitas perawatan sarana dan prasarana serta pengembangan stasiun bongkar muat. Sarana dan prasarana yang andal diharapkan mampu meningkatkan volume angkutan batu bara.

Rencana pengembangan angkutan barang di Sumatera Selatan ini sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang masih mengandalkan batu bara sebagai sumber energi dan rencana PT Bukit Asam (PT BA) untuk meningkatkan produksinya.

KAI berupaya untuk menyediakan layanan transportasi untuk mendukung Ketahanan Energi Nasional dengan kerja sama yang dilakukan bersama PT BA dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Sementara itu, untuk angkutan penumpang, KAI mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah untuk mengembangkan transportasi berbasis rel dari dan menuju bandara. Dalam hal ini, fokus utamanya adalah Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS).

Kereta Api BIAS menjadi penghubung antara BIAS, Kadipiro, Solo Balapan, Purwosari, Klaten, Maguwo, Yogyakarta, Wates, dan Kedundang.

Tersedianya transportasi yang terintegrasi bandara ini akan memudahkan masyarakat di wilayah tersebut untuk bepergian dengan mudah dan nyaman tanpa mengalami kemacetan di jalan raya.

Upaya yang dilakukan KAI adalah dengan melakukan pengadaan kembali trainset Kereta Api BIAS sejumlah 4 trainset. Masing-masing trainset-nya terdiri atas 4 unit kereta. Dengan demikian, total ada 16 unit kereta yang akan dipesan untuk pengembangan angkutan penumpang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun