Mohon tunggu...
Ludviana novia Fauziza
Ludviana novia Fauziza Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Pamulang

hobi saya memasak dan healing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Intrapersonal dan Kebiasaan Positif: Kunci Keseimbangan Emosional

3 Juni 2025   14:51 Diperbarui: 3 Juni 2025   14:55 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di tengah rutinitas yang makin menekan, banyak orang merasa lelah bukan hanya fisik, tetapi secara emosional. Menurut World Health Organization (2023), "Mental health is a basic human right for all people." Namun, kenyataannya gangguan seperti kecemasan dan depresi justru meningkat, terutama pasca pandemi. Di Indonesia, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental memang mulai tumbuh, tapi belum sepenuhnya diiringi gaya hidup yang mendukung keseimbangan batin.

Lalu, mengapa masih banyak orang merasa kosong, meskipun memiliki pekerjaan, teman, bahkan fasilitas lengkap? Jawabannya mungkin tersembunyi dalam cara kita berbicara kepada diri sendiri. Komunikasi intrapersonal, menurut DeVito (2011), "dapat memperkuat kepercayaan diri, mengatur emosi, dan menciptakan pemahaman diri yang lebih baik." Artinya, pikiran kita sendiri bisa menjadi sumber kekuatan atau  sebaliknya, menjadi penyebab rasa lelah yang tak kasatmata.

Hal-hal sederhana seperti bersyukur, memberi afirmasi positif, atau tidak menghakimi diri ketika gagal adalah bentuk komunikasi yang sehat dengan diri sendiri. Meski terdengar sepele, kebiasaan-kebiasaan kecil ini bisa menciptakan efek domino yang besar terhadap kestabilan emosi.

Banyak orang mengira kebahagiaan berasal dari pencapaian besar karier gemilang, harta berlimpah, status sosial tinggi. Padahal, kebahagiaan sejati sering lahir dari rutinitas yang tampak biasa: bangun pagi dengan tenang, bergerak aktif, mengurangi membandingkan diri dengan orang lain, atau sekadar menyempatkan waktu untuk istirahat tanpa rasa bersalah.

Sams (2010) menyatakan bahwa "hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh." Ini menunjukkan bahwa kebiasaan positif bisa dibentuk, dilatih, dan diperkuat dengan kesadaran dan konsistensi.

Peran pemerintah, sekolah, kampus, hingga tempat kerja juga penting dalam membentuk budaya yang sehat secara emosional. Edukasi tentang kesehatan mental dan komunikasi intrapersonal seharusnya tidak hanya menjadi wacana, tetapi bagian dari keseharian.

Pada akhirnya, kita semua perlu berhenti meremehkan kekuatan dari hal-hal kecil. Kebiasaan positif bukan sekadar pelengkap hidup ia bisa menjadi pondasi untuk hidup yang lebih utuh dan bahagia. Maka, mari belajar membangun komunikasi yang jujur dan lembut dengan diri sendiri. Karena kebahagiaan sejati bukan tujuan akhir, tapi cara kita menjalani hari dengan penuh kesadaran, penerimaan, dan kasih pada diri sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun