Putin secara tidak langsung ingin menunjukkan bahwa Rusia masih relevan di pentas global. Kehadiran pemimpin dari Brazil, Mesir, Serbia, Venezuela, dan beberapa negara lain menandakan bahwa aliansi anti-Barat ini tidak sesempit yang dibayangkan.Â
Mereka membentuk semacam Internasional Selatan yang menentang tatanan global yang dipimpin Amerika.
Presiden Ukraina Zelensky dengan tepat menyebut parade ini sebagai "pertunjukan teatrikal". Ukraina menolak gencatan senjata tiga hari yang diusulkan Putin, menganggapnya hanya manuver propaganda.Â
Serangan drone Ukraina ke Moscow menjelang parade pun menegaskan penolakan mereka. Rencana gencatan senjata Putin bakal gagal.
Menariknya, Trump masih terus mendorong gencatan senjata 30 hari, meski kesabarannya mulai terkikis. Hubungan Washington-Kyiv mulai mengalami pergeseran, dengan kesepakatan sumber daya alam yang baru-baru ini ditandatangani menandakan dukungan yang semakin kuat.
Xi dan Putin membingkai aliansi mereka sebagai kekuatan stabilitas global. Mereka mengklaim membela sistem tata dunia yang lebih adil, sambil secara simultan mengkritik "unilateralisme" Amerika. Retorika ini adalah senjata konseptual untuk membentuk narasi tandingan.
Tantangan sebenarnya terletak pada kemampuan mereka mempertahankan aliansi dalam jangka panjang. Kepentingan nasional China dan Rusia tidak selalu sejajar, meskipun mereka saat ini memiliki musuh bersama.
Parade Moskow adalah mikrokosmos dari pertarungan geopolitik kontemporer. Bukan sekadar perayaan kemenangan masa lalu, melainkan proyeksi kekuatan masa depan. Di sini, sejarah tidak hanya diingat, tetapi diperebutkan maknanya.
Dunia tampaknya menyaksikan formasi ulang kekuatan global. Bukan lagi bipolar seperti Perang Dingin klasik, melainkan multipolar yang kompleks dan cair.Â
Putin, Xi, dan Trump adalah aktor utama dalam pertunjukan ini, di mana garis antara diplomasi dan konfrontasi semakin kabur.
Parade 9 Mei 2025 bisa dicatat dalam sejarah bukan karena parade militernya, melainkan sebagai momen di mana dunia menyaksikan pembentukan ulang arsitektur kekuasaan global.