Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Perdamaian Ukraina-Rusia: Antara Harapan dan Kenyataan

13 Maret 2025   13:45 Diperbarui: 13 Maret 2025   19:14 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Solidaritas untuk Rakyat Ukraina melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Jumat (4/3/2022). Dalam aksinya tersebut mereka menyerukan untuk menyetop operasi militer Rusia terhadap Ukraina dan diwujudkannya perdamaian.(ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT via KOMPAS.com) 

Pernyataan tegas Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga bahwa tidak ada keputusan tentang keamanan Eropa tanpa keterlibatan Eropa sendiri menunjukkan betapa kompleksnya dinamika ini. Mereka tidak ingin sekadar menjadi penonton dalam drama geopolitik yang mempengaruhi masa depan benua mereka.

Faktor lainnya adalah psikologis. Hubungan personal antara Zelensky dan Trump yang sempat berada di puncak ketegangan kini diuji kembali. Kemampuan mereka untuk mengesampingkan perbedaan pribadi demi kepentingan strategis akan menjadi kunci keberhasilan negosiasi.

Lalu, posisi Vladimir Putin yang ternyata sangat rumit. Sanksi internasional, kerugian militer, dan tekanan ekonomi telah memperlemah posisi internasionalnya. 

Namun, pemimpin Rusia ini dikenal tidak mudah mengambil langkah mundur yang dapat ditafsirkan sebagai kekalahan. Setiap keputusan Putin akan selalu mempertimbangkan dampak pada citra nasional dan kedaulatan Rusia.

Tantangan

Tantangan utama terletak pada ketidakpercayaan historis, kepentingan geopolitik yang saling bertabrakan, dan dampak ekonomi serta militer yang telah terjadi. 

Gencatan senjata 30 hari tentunya bukanlah solusi permanen, melainkan jendela kesempatan yang sangat rapuh. Keberhasilan gencatan senjata akan bergantung pada komitmen, itikad baik, dan kemampuan untuk melepaskan ego nasional di antara Rusia-Ukraina.

Menariknya, usulan ini datang di tengah situasi global yang kompleks. AS melalui Trump malah secara mengejutkan ingin menyelesaikan konflik dengan cepat. 

Eropa ingin memastikan keamanannya dan Ukraina membutuhkan pemulihan. Sementara itu, Rusia mencari cara untuk tidak kehilangan muka. Sebuah persamaan rumit yang membutuhkan keahlian diplomasi tingkat tinggi.

Dunia internasional akan terus memantau dengan menahan napas penuh ketidakpastian. Perdamaian di Ukraina tidak sekadar tentang menghentikan pertumpahan darah, tetapi membangun arsitektur keamanan berkelanjutan di kawasan yang telah lama terabaikan. 

Arab Saudi mungkin akan tercatat sebagai titik balik sejarah atau sekadar episode singkat dalam konflik berkepanjangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun