Mohon tunggu...
Lucy Oktaviani
Lucy Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Siber Asia

positive vibes

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Digital Marketing untuk Meningkatkan Penjualan pada Pemasaran Tradisional

14 November 2021   00:00 Diperbarui: 14 November 2021   00:13 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat membuat banyak sector industry mulai berpikir untuk merambah ke dunia digital. Perkembangan teknologi ini tentunya dibarengi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat yang meng-inginkan hal-hal praktis.

Salah satu sector yang merasakana dampak perkembangan teknologi yaitu sektor bisnis, banyak pebisnis yang mulai menggunakan Digital Marketing untuk melakukan pemasaran. Digital marketing sendiri merupakan teknik pemasaran yang dilakukan melalui media elektronik. Beberapa diantaranya yaitu : Website, Sosmed, E-Commerce, Iklan Digital dan lain sebagainya.

Dilansir dari Kompas.com jumlah pengguna internet yang ada di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 15,5 persen jika dibandingkan pada tahun 2020. Total penduduk Indonesia saat ini adalah 274,9 juta jiwa, yang artinya penetrasi internet di Indonesia di tahun 2021 mencapai 73,7 persen.

Pemasaran Tradisional

Pemasaran tradisional merupakan teknik pemasaran yang menggunakan alat dan sarana fisik seperti pemasangan papan reklame, membagi brosur, iklan cetak (Koran, majalah) dan lain sebagainya.

Kelebihan Pemasaran Tradisional

Pemasaran tradisional lebih menjangkau segmen demografis yang lebih tua. Dilansir dari GlobeNewswire, penonton berusia 50 tahun ke atas akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca Koran ataupun menonton tv. Sedangkan mereka yang berusia 21-34 tahun akan lebih banyak menghabiskan waktu di dengan gadget & smartphone.

Kekurangan Pemasaran Tradisional

  • Jangkauan
  • Kendala yang dihadapi pemasaran tradisional yaitu jumlah jangkauan yang dapat dihasilkan. Seperti ketika membagikan brosur di jalan, maka jangkauannya hanya terbatas pada pengendara yang lewat pada jalan tersebut.
  • Biaya
  • Ketika melakukan pemasaran menggunakan media iklan TV, radio, iklan cetak, ataupun brosur maka biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal. Hal ini akan berpengaruh terhadap pemilik usaha rumahan atau berskala kecil.
  • Tracking
  • Ketika melakukan pemasaran tradisonal seperti membagi-bagikan brosur kepada pengguna jalan akan sangat susah untuk melacak hasil kuantitatif yang nyata. Dikarenakan pemilik tidak bisa mengetahui pembeli yang datang karena melihat brosur ataupun dari pemasaran lainnya.

Memjawab kebutuhan masyarakat yang ingin kemudahan maka para pemilik bisnis dapat menggunakan pemasaran digital (Digital Marketing) sebagai solusi pengembagan bisnis.

Kelebihan Digital Marketing

  • Jangkauan
  • Saat melakukan pemasaran secara digital, maka placement yang tersedia juga tidak terbatas. Pemilik bisnis tidak hanya dapat memasarkan produknya pada satu kota saja. Semua orang dapat dengan mudah menemukan produk yang anda tawarkan.
  • Biaya
  • Karena melaukan pemasaran secara online, maka biaya pemasaran akan lebih murah dibandingkan jika memasang iklan di tv maupun media lainnya. Pemilik bisnis dapat mengatur biaya pemasaran secara maksimal dengan jangkauan yang lebih luas.
  • Tracking
  • Bagi pemilik bisnis yang menggunakan media seperti website, social media, ataupun E-commerce untuk melakukan penjualan. Maka pemilik akan dapat dengan mudah melacak hasil kuantitatif dari media pemasaran digital. Karena sarana yang digunakan sudah berbasis teknologi dimana dapat melacak jangkauan pemasaran.

Kekurangan Pemasaran Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun