Mohon tunggu...
Lubisanileda
Lubisanileda Mohon Tunggu... Editor - I'm on my way

A sky full of stars

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lansia; Membuang Kata Terbuang

23 Agustus 2021   00:45 Diperbarui: 23 Agustus 2021   12:35 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitupun Opung Simanjuntak tidak pernah menyesal. Dia mengaku happy. Sesekali keponakannya mengunjunginya. "Tahun lalu semua keluarga saya datang ke sini merayakan Natal bersama saya," bebernya.

Opa yang duduk di kursi roda itu juga berucap serupa dengan keduanya. Dalam usianya 71 tahun, dia baru satu tahun berada di Karya Kasih. Mulanya perasaannya seperti terbuang. Mendengar panti jompo, Opa merasa keluarganya tidak mencintainya lagi. Anak Opa hanya ada dua. Satu berada di Menado dan satu anak lagi berada di Jakarta. Sang istri ikut tinggal bersama anaknya yang berada di Jakarta.

Sebelumnya di Kota Medan, Opa tinggal bersama sang kakak. Usia kakaknya yang sudah 85 tahun tak mungkin lagi mengurus Opa. Semua bermula dari kaki Opa yang tiba-tiba melemah dan tak bisa bergerak lagi. Opa juga sudah melakukan pengobatan kemana-mana, secara alternatif pun medis. Sayang pengobatan itu tidak berhasil. Akhirnya sang kakak yang tak mampu mengurusnya lagi pun membawanya ke karya Kasih. Bak anak kecil, Opa sempat merajuk. Setelah tinggal dan menetap disni, Opa malah enggan keluar dari Karya Kasih.

"Inilah tempat yang tepat bagi orang tua seperti saya," bilangnya tersenyum. (Adelina Savitri Lubis)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun