Dalam konteks branding, perguruan tinggi saat ini dituntut untuk melakukan reposisitioning karena mereka mengalami situasi -- yang disebut Jack Trout -- sebagai krisis mikro.Â
Saat ini hampir semua perguruan tinggi harus menyesuaikan rencana mereka dengan lingkungan mereka yang berubah. Ini karena beberapa perubahan lingkungan yang kemudian menciptakan krisis internal.
Lingkungan perguruan tinggi kini berubah total. Salah satunya dapat dilihat dari beberapa tren yang belakangan berkembang. Tren yang paling penting dalam branding pendidikan tinggi dan pemasaran adalah lembaga pendidikan tinggi kini makin memperhatikan fungsi pemasaran dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Fenomena ini dapat diinterpretasikan bahwa perguruan tinggi bukan sekadar lembaga pendidikan namun diposisikan sebagai sebagai perusahaan yang berusaha untuk merekrut peserta didik sebanyak mungkin sesuai dengan tujuannya.Â
Pengelolanya dibebani tanggung mengembangkan lembaganya dengan memikirkan dan menemukan pasar baru, atau bahkan mengintensifkan pasarnya.
Makin terbukanya pendidikan secara global, memberi peluang bagi perguruan tinggi untuk memperluas pasarnya dengan membidik siswa internasional dan peserta didik non-tradisional dan dewasa sebagai target.Â
Globalisasi membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk berhubungan, saling tergantung dengan lembaga pendidikan, riset, dana dan sebagainya dengan dunia internasional.
Perkembangan tersebut mengimplikasikan perguruan tinggi nasional harus bersaing dengan dengan perguruan tinggi dunia berebut calon mahasiswa baik lokal maupun internasional. Saat ini banyak mahasiswa Indonesia yang studi di luar negeri.Â
Namun di sisi lain, kondisi ini bisa dianggap sebagai peluang. Beberapa perguruan tinggi nasional berhasil merekrut mahasiswa asing. Banyak kampus di tanah air menunjukkan kualitas sebagai perguruan tinggi berkelas dunia.Â
Sayang, hal ini belum cukup untuk menjadi tujuan utama para mahasiswa mancanegara menempuh studi di Indonesia. Salah satu penyebabnya, adalah berbelit-belitnya prosedur mendapatkan visa pendidikan.
Perkembangan daerah juga ikut memberikan kontribusi dalam pergeseran strategi pemasaran perguruan tinggi. Saat ini beberapa perguruan tinggi mulai membidik pasar di daerah. Beberapa perguruan tinggi kini merekrut calon mahasiswa dari luar basis lokasi pendididikannya.Â